Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jack Ma dan Masayoshi Son Tetap Mesra Meski Alibaba Ditekan China, Ini Buktinya!

        Jack Ma dan Masayoshi Son Tetap Mesra Meski Alibaba Ditekan China, Ini Buktinya! Kredit Foto: Kiyoshi Ota/Bloomber/Getty Images
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Dua nama terbesar di Asia di bidang teknologi, Masayoshi Son dan Jack Ma, tetap berhubungan melalui gambar yang dibuat Jack Ma sendiri agar hubungan dua taipan teknologi berjalan baik. CEO SoftBank Masayoshi Son blak-balakan soal kabar terbaru pendiri Alibaba, Jack Ma.

        Dilansir dari CNN International di Jakarta, Rabub (10/2/21) Son mengungkap bahwa kedua miliarder tersebut tetap berhubungan setelah Ma sebagian besar menghilang dari pandangan publik untuk beberapa bulan.

        Alibaba telah lama menjadi permata mahkota portofolio investasi SoftBank. Son dan Ma juga terkenal karena kedekatan mereka.

        Baca Juga: Bukti Terpampang Nyata, Jack Ma Cs Makin Dikekang Aturan China

        "Tapi kami tidak selalu berbicara bisnis, Ma suka menggambar, dan ia telah mengirimi saya banyak gambar," kata taipan Jepang itu.

        Son menambahkan bahwa ia biasanya merespons dengan gambar karyanya sendiri yang ia buat sebelum tidur malam.

        "Tiga puluh menit atau lebih, sebelum saya pergi tidur, saya menggambar beberapa gambar ... [dan] menunjukkan padanya." ujar Son.

        Alibaba telah mengalami krisis kepercayaan dalam beberapa bulan terakhir karena menghadapi pengawasan dari regulator China. Saham mereka turun 25% akhir tahun lalu, meskipun pulih pada awal 2021.

        Son menyebut Ma sebagai "teman dan kawan" seumur hidup. Bahkan, sebelum pandemi virus corona, keduanya makan malam setiap bulan untuk mengejar pekerjaan dan kehidupan. Keduanya berada di dewan direksi perusahaan hingga tahun lalu.

        "[SoftBank] terus menjadi pemegang saham terbesar Alibaba dan Alibaba tetap menjadi aset investasi terpenting kami," tulis Son dalam laporan tahunan perusahaan Juli tahun lalu.

        Adapun mengenai risiko regulasi China, Son menepis kekhawatiran tersebut dengan alasan bahwa moderasi seperti itu sehat.

        "Itu peraturan yang diperlukan, undang-undang yang diperlukan," katanya kepada wartawan. "Saya pikir apa yang mereka bicarakan saat ini adalah sesuatu yang telah dilakukan di AS [dan] negara-negara Eropa, dan itu tidak melebihi apa yang telah kami lihat di negara-negara [itu]."

        Son sendiri mengibaratkan Alibaba sebagai "telur emas" yang dieram oleh SoftBank sebagai "angsa".

        "Saya mengerti bahwa banyak orang khawatir. Bisnis itu sendiri [Alibaba] sebenarnya beroperasi dengan lancar, dan berkembang." tandasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: