Gagal Korek Asal Virus Corona tapi Malah Kasih Pesan Nyelekit: Tolong Jangan Andalkan Intelijen AS
Seorang anggota tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang dikirim ke China untuk menyelidiki asal-usul Covid-19 di negara itu mengabaikan permintaan Amerika Serikat (AS) untuk memverifikasi temuan misi tersebut. Dia mengatakan bahwa temuan intelijen AS tentang masalah tersebut harus dipandang dengan skeptis.
Pada Selasa (9/2/2021) tim ahli WHO mengadakan konferensi pers untuk mengungkap temuan mereka setelah menghabiskan empat minggu di Wuhan, kota di China tempat kasus pertama virus corona dilaporkan pada Desember 2019 lalu.
Baca Juga: Gak Dapat Apa-apa Selama 28 Hari, Tim Investigasi WHO Langsung Cabut dari Wuhan
Menurut penyelidikan mereka, saat ini tidak ada bukti yang mendukung teori bahwa virus tersebut bocor dari laboratorium di Wuhan, seperti klaim yang diajukan mantan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo.
Tim itu juga mengatakan bahwa kemungkinan penyakit itu ditularkan ke manusia dari hewan, meskipun tidak ada hubungan langsung yang mendukung teori bahwa penyakit itu berasal dari kelelawar.
Sebagai tanggapan, Departemen Luar Negeri AS mengatakan tidak akan menerima kesimpulan tim tanpa terlebih dahulu menggunakan intelijennya sendiri untuk memverifikasi temuan secara independen. Namun, kritik AS itu ditepis Peter Daszak, seorang parasitolog dan ahli zoologi yang merupakan bagian dari misi WHO.
Daszak mengklaim bahwa Presiden Joe Biden “harus terlihat tangguh terhadap China,” dan dalam sebuah cuitan di Twitter memperingatkan bahwa Washington tidak cocok untuk memeriksa ulang pengungkapan tim WHO, demikian diwartakan RT.
“Tolong jangan terlalu mengandalkan intel AS: semakin tidak terlibat di bawah Trump & terus terang salah dalam banyak aspek," tulisnya, menambahkan bahwa dia akan "dengan senang hati" membantu Gedung Putih jika ingin meninjau data misi tersebut.
Administrasi Trump berulang kali mengklaim tanpa bukti bahwa virus itu bocor dari Institut Virologi Wuhan. Trump sendiri sering menyebut penyakit itu sebagai "virus China" dan menuduh Beijing tidak berbuat cukup banyak untuk menghentikan penyebarannya.
Meskipun Wuhan pada awalnya diyakini sebagai tempat asal Covid-19, bukti menunjukkan bahwa virus itu mungkin ada di Eropa beberapa bulan sebelum terdeteksi di China.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto