Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Barata Indonesia Resmi Selesaikan Proyek Bendungan di Tapin Kalsel

        Barata Indonesia Resmi Selesaikan Proyek Bendungan di Tapin Kalsel Kredit Foto: Dok. Barata Indonesia
        Warta Ekonomi, Surabaya -

        PT Barata Indonesia (persero) kembali menyelesaikan salah satu proyek strategis di bidang Hidromekanikal. Proyek Sinergi BUMN yakni KSO Brantas Abipraya - Waskita Karya dan didukung oleh Barata Indonesia tersebut berhasil merampungkan pekerjaan Bendungan Tapin yang berada di Desa Pipitak Jaya, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).

        Direktur Utama Barata Indonesia, Fajar Harry Sampurno, mengatakan,  bahwa pihaknya (Barata Indonesia) akan terus mendukung upaya pemerintah dalam rangka mewujudkan ketahanan air dan pangan nasional. Hal ini sejalan dengan filosofi bisinis perseroan FEW+ (Food, Energy, Water), dimana pengelolaan sumber daya air merupakan hal penting dalam rangka mendukung produksi pangan yang berkelanjutan. 

        Baca Juga: Pesan Jokowi Ketika Resmikan Bendungan Tukul Pacitan

        "Barata melalui kompetensi Divisi Sumber Daya Air akan terus mendukung penuh project pekerjaan hydromechanical tanah air bahkan hingga sisi tersiernya dalam upaya mengembangkan PLTA”, terang Harry dalam keterangan terangan resminya pada Warta Ekonomi di Surabaya, Kamis (18/2/2021).

        Lebih lanjut Harry mengatakan, pihaknya mengapresiasi kerja keras semua pihak yang terlibat dalam proyek tersebut dan berharap Bendungan Tapin ini dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat.

        Menurutnya, rampungnya Bendungan Tapin, Kalsel tersebut juga akan menambah daftar panjang portfolio Barata Indonesia di bidang Hidromekanikal. Beberapa proyek Hidromekanikal yang telah dan dikerjakan Barata Indonesia, diantaranya Rehabilitasi Bendung Pasar Baru Tangerang; Rehabilitasi Pintu Air Kedung Semat, Jepara; Bendungan Ubrug, Jatiluhur; Bendungan Gerak Sembayat, Gresik; Bendungan Kuningan,Jawa Barat; Bendungan Tanju & Mila, NTB; Bendungan Passaloreng, Sulsel; Bendungan Gerak Bojonegoro, Jatim; Bendungan Jabung, Waysekampung dan Margatiga, Lampung; Bendungan Tigadihaji Martapura, Sumsel; hingga Bendungan Karian, Lebak dengan produksi radial gate terbesar di Indonesia.

        Untuk Bendungan Tapin kata Herry, memiliki kapasitas 70,52 juta m3 dan akan mengairi lahan seluas 5.472 hektar di Kabupaten Tapin. Keberadaan bendungan ini diharapkan dapat menyediakan air baku untuk wilayah rantai sebesar 500 liter/detik, mereduksi banjir hingga 107m3/detik. 

        “Selain itu, Bendungan Tapin juga memiliki manfaat yang tak kalah penting lainnya yakni sebagai fasilitas untuk konservasi air (ground water recharge), destinasi wisata di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Tapin, dan sumber air untuk PLTA sebesar 3,30 MW,” pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Mochamad Ali Topan
        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: