Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Barata Indonesia Mampu Kembangkan Reaktor B100, Bos Minamas Plantation Bilang Begini…

Barata Indonesia Mampu Kembangkan Reaktor B100, Bos Minamas Plantation Bilang Begini… Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
Warta Ekonomi, Surabaya -

Memasuki penghujung tahun 2023, PT Barata Indonesia (Persero) pastikan Reaktor B100 untuk segera diserahterimakan dan siap berproduksi. Hal ini ditandai dengan suksesnya rangkaian uji coba penuh kapasitas enam reaktor B100 beberapa waktu lalu.

Direktur Utama PT Barata Indonesia (Persero) Tjetjep Nirwan Mustofa menyampaikan bahwa kerjasama ini merupakan upaya perseroan dalam rangka mengindustrialisasi sebuah inovasi mendukung program pemerintah untuk memenuhi kebutuhan energi alternatif dalam negeri yang ramah lingkungan.

"B100 adalah energi masa depan Indonesia. Ini adalah peluang besar bagi Barata sebagai BUMN manufaktur untuk menciptakan nilai tambah melalui hilirisasi sawit dengan produk akhir yang mampu memperkuat ketahanan energi nasional,” kata Tjetjep Nirwan Mustofa di Surabaya kemarin. Baca Juga: Biodiesel Diklaim Berhasil Turunkan Emisi 27,8 Juta CO2e Sepanjang 2022

Sementara itu, CEO Minamas Plantation,  Adi Wira Abd Razak menyatakan kepuasannya atas hasil pembangunan enam reaktor B100 dengan kapasitas impresif, yakni 3.000 liter per enam jam. Dirinya turut mengapresiasi dan optimis  hasil pengembangan produk PT Barata Indonesia (Persero) ini dapat mengukuhkan posisi Indonesia dalam pengembangan energi terbarukan.

"Kami sangat senang melihat keberhasilan uji coba ini dan menyaksikan kemajuan signifikan dalam pengembangan reaktor B100. Ini adalah langkah konkret dalam mewujudkan visi Indonesia sebagai pemimpin di bidang energi terbarukan," ujar Adi Wira.

Seperti diketahui, Reaktor Biodiesel 100 merupakan alat yang digunakan untuk  mengubah CPO (Crude Palm Oil) menjadi menjadi bahan bakar yang ramah lingkungan dengan bahan dasar minyak nabati atau lemak hewani melalui proses eseterifikasi atau transesterifikasi.

Dengan proses tersebut maka Biodiesel atau bahan bakar alternatif yang dihasilkan akan lebih ramah lingkungan karena menghasilkan emisi yang lebih rendah 48% dibandingkan dengan bahan bakar fosil.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: