Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Apa Itu Indeks Harga Konsumen (IHK)?

        Apa Itu Indeks Harga Konsumen (IHK)? Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Indeks Harga Konsumen (IHK) adalah indeks yang mengukur harga rata-rata dari barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga. IHK sering digunakan untuk mengukur tingkat inflasi suatu negara dan juga sebagai pertimbangan untuk penyesuaian gaji, upah, uang pensiun, dan kontrak lainnya.

        IHK mengukur rata-rata perubahan harga dari waktu ke waktu saat konsumen membayar barang dan jasa, yang biasa dikenal sebagai inflasi. Pada dasarnya, IHK mencoba untuk mengukur tingkat harga agregat dalam suatu perekonomian dan dengan demikian mengukur daya beli per unit mata uang suatu negara. 

        Baca Juga: Apa Itu Induk Perusahaan?

        Adapun rata-rata tertimbang dari harga barang dan jasa yang mendekati pola konsumsi individu digunakan untuk menghitung IHK. Rata-rata yang dipangkas dapat digunakan sebagai bagian dari ini. Laju inflasi yang dikutip sebenarnya adalah perubahan indeks dari periode sebelumnya, baik bulanan, triwulanan, maupun tahunan.

        Meskipun IHK mengukur variasi harga barang eceran dan barang lain yang dibayar oleh konsumen, ini tidak termasuk hal-hal seperti tabungan dan investasi, serta seringkali dapat mengecualikan pengeluaran oleh pengunjung asing.

        IHK adalah ukuran inflasi yang paling banyak digunakan dan, dengan proksi, efektivitas kebijakan ekonomi pemerintah. IHK memberikan gambaran kepada pemerintah, bisnis, dan warga negara tentang perubahan harga dalam ekonomi, serta dapat bertindak sebagai panduan untuk membuat keputusan yang tepat tentang ekonomi.

        IHK dan komponen penyusunnya juga dapat digunakan sebagai deflator untuk indikator ekonomi lainnya, termasuk penjualan eceran, pendapatan per jam / mingguan. Selain itu, IHK dapat digunakan untuk menilai dolar konsumen untuk menemukan daya belinya. Umumnya, daya beli dolar menurun saat tingkat harga agregat meningkat dan sebaliknya.

        Indeks ini juga dapat digunakan untuk menyesuaikan tingkat kelayakan orang untuk beberapa jenis bantuan pemerintah termasuk Jaminan Sosial dan secara otomatis memberikan penyesuaian biaya hidup bagi pekerja rumah tangga.

        Di Indonesia badan yang bertugas untuk menghitung Indeks Harga Konsumen (IHK) adalah Badan Pusat Statistik (BPS). Penghitungan IHK dimulai dengan mengumpulkan harga dari ribuan barang dan jasa. Jika PDB mengubah jumlah berbagai barang dan jasa menjadi sebuah angka tunggal yang mengukur nilai produksi, IHK mengubah berbagai harga barang dan jasa menjadi sebuah indeks tunggal yang mengukur sseluruh tingkat harga.

        Badan Pusat Statistik menimbang jenis-jenis produk berbeda dengan menghitung harga sekelompok barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen tertentu. IHK adalah harga sekelompok barang dan jasa relatif terhadap harga sekelompok barang dan jasa yang sama pada tahun dasar.

        Pada kenyataannya tidak semua barang yang dapat digunakan dalam perhitungan Indeks Harga Konsumen. Beberapa barang yang biasa masuk dalam perhitungan seperti barang dan jasa yang dikonsumsi oleh pekerja profesional, pekerja mandiri, warga kurang mampu, pengangguran hingga pensiunan.

        Sementara yang tidak termasuk ke dalam hitungan IHK adalah barang dan jasa yang dikonsumsi pasukan bersenjata, petani, narapidana serta pasien rumah sakit jiwa.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: