Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Harga Vaksin Gotong Royong di Kisaran Rp500 Ribu-Rp1 Juta

        Harga Vaksin Gotong Royong di Kisaran Rp500 Ribu-Rp1 Juta Kredit Foto: Antara/Nova Wahyudi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        CEO dan founder Klinik Pintar IDI, Harya Bimo, mendukung wacana Pemerintah Indonesia mengadakan opsi vaksinasi Covid-19 secara gotong royong yang akan diselenggarakan melalui perusahaan-perusahaan swasta di dalam negeri. Menurutnya, opsi ini akan membantu Pemerintah Indonesia untuk mencapai target pelaksanaan vaksinasi dalam kurun waktu secepat-cepatnya.

        Vaksin gotong royong merupakan program vaksin khusus pekerja yang pelaksanaannya menjadi tanggung jawab perusahaan. Kelompok pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) mengusulkan vaksin mandiri kepada pemerintah untuk mempercepat program vaksinasi di kalangan industri.

        Baca Juga: Vaksinasi Lansia, Satgas Covid-19 Imbau Cek Kesehatan Dahulu sebelum Vaksinasi

        "Kita mendukung upaya vaksinasi secara gotong royong karena ini akan mempercepat proses herd immunity di dalam negeri. Bila mau diselesaikan secara cepat, dibutuhkan vaksin setidaknya satu juta per hari dan itu akan sangat berat jika dilaksanakan oleh pemerintah saja. Peran swasta sangat diperlukan," kata Harya Bimo di Jakarta, Senin (22/2/2021).

        Harya Bimo berpendapat, izin pembelian vaksin Covid-19 oleh perusahaan swasta akan mengurangi beban anggaran pemerintah dalam hal ini APBN. Sebagian masyarakat yang menjadi karyawan di perusahaan-perusahaan tersebut pun tetap tidak perlu mengeluarkan biaya vaksin karena biaya vaksinasi akan dibebankan ke perusahaan-perusahaan swasta dalam negeri.

        "Dengan demikian, diharapkan apabila hal tersebut dapat dilakukan secepatnya, perusahaan-perusahaan swasta tersebut akan bisa kembali bekerja secara normal dan dapat membantu Pemerintah Indonesia untuk memulihkan perekonomian nasional," tutur Harya Bimo.

        Lebih lanjut Harya Bimo menjelaskan, dirinya belum bisa memastikan berapa harga pasti dari vaksin yang akan digunakan dalam program vaksin gotong royong ini. Harya Bimo berpendapat, harga vaksin ini akan berbeda-berbeda karena akan ditentukan oleh berbagai macam faktor.

        "Saya memperkirakan, jika vaksin yang dipilih adalah Moderna, Sputnik, dan Sinopharm, harga vaksin gotong royong akan berada di kisaran Rp500.000–Rp1.000.000. Harga ini kemungkinan juga bisa berubah-ubah akibat banyak faktor yang memengaruhinya, seperti bahan baku yang berbeda dalam pembuatan vaksin, efikasi dari setiap vaksin, biaya logistik untuk distribusi, serta faktor teknologi penyimpanan vaksin tersebut," tutup Harya Bimo.

        Sebagai informasi, Klinik Pintar IDI adalah sebuah klinik kesehatan berbasis teknologi yang dapat diakses oleh pasien guna memudahkan proses berobat baik di klinik, di rumah, maupun di kantor atau lokasi usaha lainnya.

        Klinik pintar memiliki 77 cabang di 44 kota di seluruh Indonesia dari Aceh sampai Papua dan melayani jutaan pelanggan. Jaringan klinik canggih ini bekerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) guna meningkatkan produktivitas dan kualitas layanan klinik di jaringannya melalui digitalisasi dan standarisasi layanan.

        Dr. Eko S Nugroho, MPH sebagai Chief Medical Officer dari Klinik Pintar IDI menambahkan, "Keberadaan jaringan Klinik Pintar IDI yang tersebar mempermudah kami dalam menjangkau lokasi kantor dan perusahaan di seluruh Indonesia. Kami juga siap melakukan vaksinasi secara massal di lokasi kantor dan perusahaan tersebut sesuai dengan tata cara yang disyaratkan oleh pemerintah. Selain itu, tenaga medis di klinik jaringan kami juga sudah terlatih dan mempunyai standar layanan vaksinasi sesuai dengan protokol kesehatan yang terbaik."

        Dalam mendukung penekanan angka penyebaran Covid-19 di bidang transportasi, khususnya perjalanan udara melalui penerbangan komersil, Klinik Pintar IDI secara resmi telah menjalin kerja sama dengan dua maskapai penerbangan dalam negeri, yakni Garuda Indonesia dan Citilink.

        Kerja sama ini akan menjadikan Klinik Pintar IDI sebagai klinik rujukan tes Covid-19 (Rapid Test Antibodi, Rapid Test Antigen, dan Swab Test PCR) yang wajib dilakukan oleh para calon penumpang pesawat terbang sebagai salah salah satu syarat bila ingin bepergian.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: