Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Berbanding 180 Derajat! Tiphone Mobile Berdarah-Darah, Untung Berubah Jadi Buntung!

        Berbanding 180 Derajat! Tiphone Mobile Berdarah-Darah, Untung Berubah Jadi Buntung! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE) akhirnya menyampaikan laporan keuangan tahun 2019 kepada publik. Sayangnya, keuangan Tiphone sepanjang tahun 2019 justru berdarah-darah dengan catatan rugi bersih sebesar Rp5,57 triliun per Desember 2019. Padahal, Tiphone masih membukukan untung Rp443,69 miliar pada Desember 2018 lalu.

        Berbaliknya keuntungan menjadi kerugian sejalan dengan pendapatan perusahaan telekomunikasi ini yang terpangkas 3,07% dari awalnya Rp29,34 triliun pada 2018 menjadi hanya Rp28,44 triliun pada 2019.  Baca Juga: Ketika Harga Nikel Terguncang, Vale hingga Antam Rontok Berkeping-Keping!

        Jika dibedah lebih dalam, kontribusi pendapatan terbesar bagi Tiphone bersumber dari pihak ketiga dengan capaian Rp28,17 triliun pada 2019, lebih rendah dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp28,46 triliun. Kemudian, pendapatan dari pihak berelasi juga menyumbang kontribusi yang lebih kecil secara tahunan. Baca Juga: Perusahaan Properti Keluarga Widjaja Bicara DP Rumah 0 Rupiah: Konsumen Pasti Untung!

        Pendapatan Tiphone dari PT Setia Utama Towerindo menyusut dari angka Rp884,16 miliar menjadi hanya Rp275,69 miliar. Kemudian, pendapatan dari PT Blackberry Merah Putih menurun dari sebelumnya Rp1,52 miliar pada 2018 menjadi Rp350 juta pada 2019.

        Berbanding terbalik dengan pendapatan yang menurun, beban pokok pendapatan justru membengkak secara tahunan, yakni dari Rp27,77 triliun menjadi Rp28,07 triliun. Alhasil, laba kotor perusahaan mengalami penyusutan drastis dari angka Rp1,57 triliun menjadi hanya Rp375,46 miliar. 

        Keuangan Tiphone kian berat ketika penghasilan usaha lainnya yang tahun 2018 tercatat sebesar Rp133,21 miliar, angkanya berbalik menjadi negatif Rp6,43 triliun pada 2019. Sampai dengan Desember 2019, aset Tiphone tercatat sebesar Rp2,96 triliun. Nilai tersebut jauh lebih rendah daripada tahun sebelumnya yang mencapai Rp8,34 triliun.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Lestari Ningsih
        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: