Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sampai Segitunya, Mantan Anjing Penjaga SBY Langsung Telepon Moeldoko: Aku Harus Ngomong...

        Sampai Segitunya, Mantan Anjing Penjaga SBY Langsung Telepon Moeldoko: Aku Harus Ngomong... Kredit Foto: Antara/Asprilla Dwi Adha
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Politisi Partai Demokrasi Indonesia (PDIP), Ruhut Sitompul, ikut merespons prahara yang terjadi di bekas partainya dahulu. Ia menyakini bahwa Moeldoko sejak awal tidak terlibat dalam upaya kudeta Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

        Ruhut mengaku dirinya tidak sepakat bahwa Kongres Luar Biasa (KLB) adalah upaya menaikkan elektabilitas AHY.

        "Aku memang harus ngomong begitu, kenapa? Karena mereka mengatakan Pak Moeldoko orang luar yang ikut campur ke dalam," ujar sosok yang pernah memproklamirkan diri sebagai anjing penjaga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini seperti dilansir dari JPNN di Jakarta, Senin (8/3/2021).

        Baca Juga: AHY: Saya Salut dengan Saudara Moeldoko...

        Lanjutnya, ia mengungkapkan bahwa yang terjadi adalah ada orang dalam Partai Demokrat yang meminta tolong kepada Moeldoko.

        "Aku cek kok kepada Pak Moeldoko. Itu kan sangat beda," tegasnya.

        Lebih lanjut, ia menilai bahwa reaksi Moeldoko yang dituding mentah-mentah pun merupakan hal yang manusiawi.

        "Semut diinjak menggigit, betul tidak? Apalagi yang namanya Moeldoko," kata dia.

        Tambahnya, ia juga mengatakan bahwa Moeldoko merupakan sosok yang memiliki prestasi. Terbukti ia pernah menjadi Panglima TNI dan kini menjabat sebagai Kepala Staf Presiden (KSP).

        "Tidak usah bilang jadi Pangab (Panglima TNI) karena Pak SBY, itu enggak baik. Itu karena Allah, karena Yang Maha Kuasa Tuhan, karena dia punya prestasi," ujarnya.

        Baca Juga: Antara AHY dan Moeldoko, Siapa Jagoan Warganet Jadi Ketum Demokrat?

        "Apalagi Pak SBY terang-terangan menuding dia kan. Jalanlah KLB itu, dan mereka (kader Demokrat) minta, dan dia mau langsung. Namanya orang Jawa lho, kalau sudah dibegitukan, dia maju," imbuhnya.

        Ruhut menegaskan SBY bisa saja memanggil dan bertemu langsung dengan Moeldoko secara baik-baik.

        "Sama seperti aku. Aku tanya kok kepada Moeldoko, aku telepon dia. Tanya Moeldoko," tegas Ruhut.

        Baca Juga: AHY: Saya Salut dengan Saudara Moeldoko...

        "Dan Moeldoko saat itu mengatakan tidak mau terlibat karena sibuk membantu Presiden Jokowi di pemerintahan," jelasnya.

        Karena itu, Ruhut menyimpulkan bahwa Moeldoko akhirnya menerima amanah sebagai ketum PD karena terus-terusan diserang dengan tuduhan terlibat mengudeta.

        "Tetapi aku lihat dia (Moeldoko) dihajar terus. Jadi ini betul, ini causaliteit (kausalitas-red), sebab akibat," pungkas Ruhut.

        Sebelumnya, Mantan petinggi Partai Demokrat Gede Pasek Suardika menyindir politisi PDIP Ruhut Sitompul yang dulu mati-matian membela SBY.

        "Bagi yang jadi die hard hari ini, silakan belajar dari bang @ruhutsitompul yang pada akhirnya kabur juga.... #bukanmerpati," tukasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: