Didongkrak Bangkok Bank, Modal PermataBank Melejit jadi Rp43 Triliun di 2020
PT Bank Permata Tbk (PermataBank atau Bank) mengumumkan hasil kinerja perusahaan sampai dengan Triwulan IV 2020 yang tetap solid di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi sebagai dampak dari pandemi COVID-19 dan ketidakpastian ekonomi global.
Di tahun lalu, PermataBank sukses menyelesaikan proses integrasi dengan Bangkok Bank Indonesia (BBI) dalam waktu yang singkat pada tanggal 21 Desember 2020.
Keberhasilan ini mengantarkan PermataBank menjadi salah satu Bank Buku IV berdasarkan surat konfirmasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 20 Januari 2021 dengan membukukan total modal Rp43 Triliun dan CAR meningkat secara signifikan.
Baca Juga: Nyaman di Rumah Aja, PermataBank Hadirkan Pembukaan Rekening Online
Dr. Ridha D.M. Wirakusumah, Direktur Utama PermataBank mengatakan, pihaknya sangat bersyukur bahwa PermataBank dapat mencetak beberapa tonggak sejarah baru serta menutup tahun 2020 dengan hasil yang memuaskan. Walaupun dihadapi dengan kondisi perekonomian yang penuh tantangan, PermataBank dapat menyelesaikan proses akuisisi dengan Bangkok Bank.
"Pada akhir tahun, jumlah nasabah Bank mencapai hampir 4 juta nasabah yang tersebar di 62 kota dengan 300 cabang, 4 diantaranya direnovasi menjadi model branch yang terdigitalisasi. Permodalan dan likuiditas kami terjaga kuat seiring dengan keberhasilan proses integrasi dengan Bangkok Bank Indonesia yang berjalan lancar diakhiri dengan masuknya PermataBank ke jajaran Bank BUKU IV pada akhir Januari 2021,” ujar Ridha di Jakarta, Selasa (9/3/2021).
Secara rinci rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Common Equity Tier 1 (CET-1) pada posisi Desember 2020 masing-masing sebesar 35,7% dan 26,9% meningkat dibandingkan 19,9% dan 18,7% pada periode yang sama tahun lalu, jauh di atas ketentuan modal minimum yang berlaku dan rata-rata CAR industri perbankan Indonesia.
"Integrasi ini telah meningkatkan total modal Bank secara signifikan menjadi Rp43 triliun dan CAR tercatat 35,7% sehingga memberikan landasan yang kuat bagi PermataBank untuk dapat memberikan pelayanan paripurna bagi nasabah sehingga menunjang percepatan pertumbuhan bisnis dan memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan perekonomian di Indonesia," ucap Ridha.
Hal ini ditegaskan lebih lanjut oleh OJK dengan memberikan konfirmasi untuk mencatatkan PermataBank menjadi salah satu Bank Buku IV efektif sejak tanggal 20 Januari 2021.
Selain modal yang kuat, likuiditas Bank terjaga dengan baik dibuktikan dengan rasio likuiditas Loan to Deposit Ratio (LDR) tercatat sebesar 79% di Desember 2020 dan rasio CASA meningkat menjadi 51,2% meningkat 54 basis poin dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Total dana simpanan masyarakat tumbuh sebesar 18,4% yoy, kontribusi terbesar dari pertumbuhan produk Giro sebesar 25,3%, diikuti oleh Tabungan dan Deposito masing-masing 13,5% dan 17,1% yoy," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman