Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kurangi Impor LPG, PLN: Kompor Induksi Lebih Hemat 30 Persen Dibandingkan Kompor Gas

        Kurangi Impor LPG, PLN: Kompor Induksi Lebih Hemat 30 Persen Dibandingkan Kompor Gas Kredit Foto: Pertamina
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT PLN (Persero) memberikan diskon bagi rumah tangga dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang melakukan penambahan daya listrik. Kedua jenis pelanggan tersebut hanya dikenakan biaya penambahan daya sebesar Rp202.100.

        Direktur Niaga PLN Bob Saril mengatakan, perseroan ingin meningkatkan konversi penggunaan peralatan rumah tangga dan usaha yang awalnya tidak berbasis listrik seperti kompor gas, kompor minyak tanah menjadi kompor induksi yang menggunakan sumber energi listrik.

        Baca Juga: Ada Diskon, Cuma Bayar Rp202.100 PLN Berikan Tambah Daya untuk Rumah Tangga dan UMKM, Simak Caranya

        "Kalau semua peralatan rumah tangga dan UMKM dikonversi diganti dengan kompor induksi, harga listriknya terjangkau efisiensinya tinggi dan lebih bersih karena enggak mengeluarkan asap," kata Bob dalam konferensi pers, Selasa (9/3/2021).

        Bob membeberkan, PLN mendorong untuk menggunakan kompor induksi. Sebab, menurut Bob, dengan kompor induksi itu bisa lebih hemat hingga 30% dibandingkan kompor gas.

        "Yang paling penting untuk kepentingan pelanggan itu bisa lebih hemat. Itu 20-30% hematnya dibandingkan kompor gas. Karena yang terbuang itu sangat minim sekali efisiensinya. Dia bersentuhan langsung sehingga suatu energi itu disentuh dalam ruang lain," kata Bob.

        "Kalo kompor gas kita bakar gas dulu menjadi panas, dan panasnya ini ada senjangnya antara tungku dan bahannya. Ini pasti ilang karena ada angin. Api tidak biru lagi dan sebagainya. Kita menggunakan gas itu impor, pada saat sekarang ini adalah kita menggunakan bahan produksi Indonesia," tambahnya.

        PLN berharap, penggunaan kompor induksi bisa mencapai 1 juta pada tahun 2021 sehingga dapat menghemat impor LPG yang sangat luar biasa.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
        Editor: Alfi Dinilhaq

        Bagikan Artikel: