Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Geger Polisi Intimidasi Kader Demokrat, Marzuki Alie Ngotot: Ngawur!

        Geger Polisi Intimidasi Kader Demokrat, Marzuki Alie Ngotot: Ngawur! Kredit Foto: Tempo.co
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) Medan, Marzuki Alie menanggapi isu upaya intimidasi pada kader di daerah untuk mengakui kepengurusan Demokrat yang diketuai Moeldoko. Marzuki merasa heran atas munculnya isu itu ke publik.

        Marzuki tak habis pikir atas mengemukanya tuduhan intimidasi yang dilakukan oknum kepolisian. Ia meminta Demokrat versi Cikeas yang diketuai Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjelaskan ke publik secara gamblang.

        "Tanya saja ke mereka (kubu AHY), kenapa tanya kita juga heran," kata Marzuki pada Republika.co.id, Rabu (10/3).

        Baca Juga: Ksatria Torehkan Sejarah: SBY Inisiator Demokrat, Prabowo Dirikan Gerindra, Jenderal Moeldoko?

        Marzuki justru menantang balik kubu AHY dan masyarakat umum. Ia berharap publik dapat menilai dengan baik jika meninjau kondisi sebenarnya. "Lihat saja bagaimana situasi di lapangan," ujar mantan Ketua DPR RI di masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut.

        Marzuki membantah tegas bahwa kubunya terlibat dalam kabar intimidasi itu. Ia malah menduga isu intimidasi muncul karena ketakutan berlebihan kubu AHY. "Ya ngawur itu, baper ketakutan," ucap Marzuki.

        Sebelumnya, Benny mengungkap aksi intimidasi justru dilakukan oleh pihak Kepolisian. Pihak Kepolisian, lanjut Benny mempertanyakan siapa saja pengurus Demokrat di tiap wilayah.

        "Para pengurus Demokrat tingkat Kabupaten dan Kota kini resah. Mereka diancam intel-intel Polres untuk menyerahkan nama-nama pengurus inti partai," kata Benny di laman Twitter resminya @BennyHarmanID.

        Benny membeberkan aksi kepolisian di daerah bukan dilakukan serampangan tanpa adanya perintah dari atas. Para pengurus Demokrat di daerah juga dirayu agar mendukung kubu Moeldoko.

        "Katanya atas perintah Kapolres. Ada pula yang dibujuk untuk pro Pengurus Demokrat hasil KLB jika mau aman," ujar Benny.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: