Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        HerTalk x Finansialku.com: Wanita Harus Merdeka Finansial

        HerTalk x Finansialku.com: Wanita Harus Merdeka Finansial Kredit Foto: Instagram/Rista Zwestika
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Arti kata merdeka adalah bebas dari belenggu dan paksaan sehingga kita bisa melakukan sesuai apa yang kita mau. Merdeka juga dapat diartikan sebagai sesuatu yang lepas dari ikatan tertentu. Manusia sejak awal kelahirannya sudah merdeka, baik laki-laki maupun perempuan. Kemerdekaannya itu bisa dilihat dari bagaimana seseorang untuk memilih atau membuat suatu keputusan sesuai kehendak hatinya, berdasarkan akal budi dan rasionalitasnya.

        Hari Perempuan Internasional atau lebih dikenal dengan Intenational Woman’s Day (IWD) dirayakan setiap tanggal 8 Maret setiap tahunnya. IWD merupakan sebuah event untuk merayakan segala pencapaian yang dilakukan oleh perempuan, baik di bidang sosial, hukum, budaya, maupun ekonomi. IWD juga bertujuan sebagai momen pemersatu perempuan dalam menyuarakan perubahan untuk mencapai masyarakat yang egaliter.

        Baca Juga: Dear Bunda, Siapkan Masa Depan Finansialmu bersama Hario Sejahtera, Unduh Hario Asuransi Online!

        Dalam rangka memperingati International Woman’s Day tahun ini yang bertemakan #choosetochallenge, HerStory bersama Finansialku.com akan membicarakan topik menarik, yaitu "Wanita Merdeka Finansial." Melek akan finansial merupakan hal yang penting agar kita dapat mengelola keuangan dengan bijak.

        Namun, haruskah wanita merdeka dalam finansial? Bolehkah wanita memilih dan menentang segala sesuatu yang menghalangi kemerdekaannya? Simak selengkapnya dalam program HerTalk yang akan berbincang bersama dengan Rista Zwestika, S.Sos, AWP, CFP, seorang perencana keuangan dari Finansialku.com.

        Berkaitan dengan event IWD, apa harapan Mbak Rista kepada sesama perempuan?

        Harapannya di tahun ini kita sesama perempuan bisa saling support, woman support woman, kita bisa saling menginspirasi dan sudah pasti wanita sudah harus melek secara finansial agar tidak ada lagi korban KDRT karena masalah keuangan. Semoga ke depannya bisa lebih baik lagi.

        Menurut Mbak, apa itu merdeka secara finansial?

        Jika berbicara tentang merdeka, apalagi seputar merdeka secara finansial, pada setiap orang pasti memiliki definisi yang berbeda, antara aku dan teman-teman sudah pasti berbeda. Kita juga punya sudut pandang yang berbeda dalam memaknai apa itu merdeka secara finansial, tergantung ukuran prioritas merdeka secara finansial seseorang.

        Jika diperhatikan, dalam mengukur tingkat finansial bukan hanya tentang memiliki banyak aset, investasi, uang di deposito, atau properti yang berlimpah, melainkan juga diukur dengan tingkat kebahagiaan dan bagaimana cara kita mensyukurinya, serta bagaimana proses kita mendapatkan kemerdekaan keuangan tersebut, itu juga perlu perhitungan bagi kita semua. Jika ditanya kepada saya, arti kemerdekaan finansial dari sudut pandang saya adalah bebas berkehendak seperti tidak menyusahkan orang lain, tidak mudah khawatir soal keuangan, dan harus aman dari segi keuangan, itu adalah merdeka dalam ukuran kacamata saya.

        Jika tujuan yang kita kita idam-idamkan sudah dapat terwujud, itu artinya kita sudah merdeka secara finansial. Namun, kembali diingatkan bahwa makna kemerdekaan antara saya dengan teman-teman tentu saja berbeda, tidak bisa kita acuan. Beda makna merdeka dengan aman secara finansial. Aman secara finansial itu adalah kita bisa mencukupi dan tidak kekurangan kebutuhan pokok setiap bulannya dan tidak menyulitkan orang lain.

        Apakah ada tips dari Mbak bagi para perempuan agar bisa merdeka secara finansial?

        Sudah waktunya kita sebagai perempuan melek secara finansial. Apa tipsnya? Kita bisa melihat peluang, kira-kira apa saja yang bisa kita kerjakan, walaupun dari rumah. Karena saat ini, banyak perempuan yang bekerja dari rumah dan mendapat income yang banyak. Jadi kita bisa produktif dan mendapatkan income, kenapa tidak?

        Jika kita sudah punya income, jangan lupa untuk diatur keuangannya. Artinya, diatur sistem budgeting-nya, mempunyai dana darurat, kemudian utang piutang harus diatur. Karena sebenarnya biaya hidup itu murah, tetapi biaya gengsi itu mahal. Jadi jangan sampai lifestyle kita melebihi kemampuan kita.

        Kemudian kita harus punya mitigasi risiko. Artinya, kita punya perlindungan atau asuransi. Kita juga harus punya tujuan keuangan, jangka pendek, menengah, dan jangka panjang juga harus kita tentukan. Contoh, dana pendidikan anak sudah siap atau belum. Wanita harus pintar mengatur uang dan melek secara finansial. Oleh karena itu, kita harus punya income sendiri, kemudian diatur sistem budgeting untuk bisa memanjemen keuangan keluarga. Jangan lupa, kita juga mempunyai kebutuhan pribadi, jadi juga harus diatur.

        Menurut Mbak, apakah penting jika perempuan melek secara finansial?

        Bisa dibilang sangat penting. Itu bisa menjadi pemicu terbesar, walau tidak semua pemicunya adalah uang. Namun, dalam kategori rumah tangga itu sangat rawan karena bisa menyebabkan KDRT. Korban dari masalah keuangan ini adalah kita kaum perempuan. Maka dari itu, penting untuk melek secara finansial.

        Mencari uang itu tidak mudah, jadi harus diatur dengan tepat. Jika tidak dilakukan dengan tepat, maka uang yang akan mengatur kita. Sementara jika kita melakukan dengan cara yang tepat, kita bisa mengatur uang tersebut. Pilihannya ada dua. Kita tidak bisa bekerja selamanya, maka dari itu kita harus bisa membuat uang yang bekerja untuk kita.

        Apakah ada kesalahan yang dilakukan oleh seorang perempuan sehingga tidak bisa merdeka secara finansial?

        Mungkin bisa dibilang ketidaktepatan. Ingat, dalam kehidupan pasti ada jatuh bangunnya. Namun, paling tidak, teman-teman harus membuat budgeting. Contohnya adalah dana darurat sehingga jika terjadi risiko sudah ada dananya.

        Baca Juga: Tingkatkan Kesejahteraan Finansial dan Kesehatan Perempuan, UOB Telurkan Produk Tabungan Ini

        Jika tidak sesuai aplikasinya di lapangan, itu bagian dari hidup. Namun, ada baiknya untuk membuat perencanaan daripada tidak merencanakan sama sekali. Jika tidak direncanakan, berarti tidak punya dana sama sekali. Artinya, kita akan menyusahkan orang lain. Agar lebih terarah, kita harus melakukan financial check up sehingga kita dapat mengerti harus mulai dari mana secara bertahap dalam serangkaian proses.

        Dalam menjalankan proses tersebut, kuncinya adalah komitmen, disiplin, sadar bahwa mencari uang tidak mudah, ingat juga risiko itu selalu ada, jadi kita harus membenahi mindset. Kita harus mempunyai financial awareness. Jika kita punya uang, maka kita harus tahu uang ini akan diapakan? Tujuannya ingin ke mana? Jadi semuanya juga butuh proses.

        Apa yang harus dipersiapkan seorang perempuan sebelum menjadi pengatur keuangan keluarga?

        Pertama, mentalnya perlu dipersiapkan. Kemudian, mindset-nya. Kita juga perlu sering berbicara keuangan dengan pasangan agar tidak tabu. Ada strateginya dalam berbicara agar tidak terjadi huru-hara. Kita harus tahu apakah pasangan kita mau berbicara tentang keuangan atau tidak. Untuk itu, kita harus cari cara untuk bisa berbicara keuangan dengan pasangan karena ini pembahasan seumur hidup.

        Kita perlu terbuka dengan pasangan soal keuangan. Contohnya adalah kejujuran jika berbicara tentang utang dan pendapatan masing-masing individu. Karena saat sudah menikah, kita akan menjadi satu tim dengan pasangan. Jadi, keuangan adalah kerja sama antara laki-laki dan perempuan, bukan persoalan masing-masing, tetapi sebagai tim. Jika takut berbicara dengan pasangan, kamu bisa konsultasikan dengan perencana keuangan, yang artinya kamu butuh pihak ketiga.

        Apakah ada tips tertentu agar bisa menjadi seorang istri yang bisa mengatur keuangan dengan baik?

        Jika kita dipercayakan oleh pasangan untuk mengatur keuangan, kita harus membuat budgeting keuangan bersama pasangan. Jadi, agar menghindari miskalkulasi saat mengatur keuangan. Ajak pasangan untuk membuat sistem budgeting, tujuan keuangan, kemudian cari waktu untuk me-review keuangan keluarga.

        Sebelumnya, kita harus berkomunikasi dengan pasangan tentang masalah keuangan ini. Karena kurangnya komunikasi bisa menjadi penyebab kegagalan seorang perempuan dalam mengatur keuangan. Selain komunkasi yang kurang baik, kegagalan dapat terjadi karena tidak tahu tujuan keuangannya dan tidak bekerja sama layaknya sebuah tim. Intinya semua harus jujur dan dibicarakan bersama.

        Menurut pandangan Mbak, apakah penting jika seorang perempuan mempunyai penghasilan sendiri?

        Kita tidak bisa bergantung dengan pasangan. Hargailah dirimu sendiri. Kalau tidak diri kita sendiri, siapa lagi? Berapa pun itu jika kita punya kesempatan mendapatkan income, mari mulai dari sekarang, cari peluang yang bisa kita kerjakan dari rumah tanpa meninggalkan tugas rumah tangga kita sebagai istri dan ibu. Namun, permasalahan keuangan pasti akan tetap ada. Jadi kembali lagi solusinya adalah komunikasi dengan pasangan.

        Terakhir, apakah ada pesan untuk perempuan di luar sana agar bisa merdeka secara finansial?

        Untuk teman-teman semua, zaman sekarang banyak perempuan yang sudah bisa mencari income, katakanlah sudah mandiri secara finansial. Namun jangan lupa, seberapa besar income yang kita miliki jika tidak punya perencanaan keuangan, uangnya akan selalu kurang. Jadi, permasalahannya adalah bukan seberapa besar atau seberapa kecil income yang kita miliki, berapa pun yang kita punya selama ini patut kita syukur, kemudian kita lakukan budgeting.

        Oleh karena itu, kita bisa melihat tujuan keuangan kita ke depannya bisa terwujud atau tidak, dan strategi apa yang bisa kita lakukan. Sudah waktunya untuk kaum perempuan untuk melek secara finansial agar tidak lagi menjadi korban KDRT karena uang. Lebih baik kita menyiapkan daripada tidak kita siapkan sama sekali.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Patrick Trusto Jati Wibowo
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: