Erdogan Nyalakan Lampu Hijau untuk Buka Lagi Hubungan dengan Mesir
Turki membuka lagi kontak diplomatik dengan Mesir dan ingin kerja sama lebih lanjut.
Pernyataan itu diungkapkan para pemimpin Turki pada Jumat (12/3/2021), setelah ketegangan bertahun-tahun sejak militer Mesir menggulingkan presiden dari Ikhwanul Muslimin yang dekat dengan Ankara.
Baca Juga: Ancaman AS Gak Mempan, Turki Tetap Borong Rudal S-400 Rusia
Setiap mencairnya hubungan antara dua kekuatan regional itu dapat berdampak di sekitar Timur Tengah, di mana Kairo dan Ankara berusaha memengaruhi peristiwa di berbagai titik konflik dan berdiri di sisi yang berlawanan dalam sengketa maritim Mediterania.
“Turki telah mengusulkan pertemuan untuk membahas kerja sama, tetapi mengatakan kontak itu masih awal,” papar dua sumber intelijen Mesir.
Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan, “Kontak itu tidak pada tingkat tertinggi, tetapi tepat di bawah tingkat tertinggi. Kami berharap kami dapat melanjutkan proses ini dengan Mesir dengan lebih kuat."
"Kami memiliki kontak dengan Mesir baik di tingkat intelijen maupun di tingkat kementerian luar negeri. Kontak di tingkat diplomatik telah dimulai," ujar Menteri Luar Negeri (Menlu) Turki Mevlut Cavusoglu.
Hubungan dengan Kairo membeku sejak tentara Mesir menggulingkan Mohammed Mursi, presiden Mesir pertama yang terpilih secara demokratis dan sekutu Erdogan. Kudeta militer itu terjadi setelah protes pada 2013.
“Seorang pejabat keamanan Mesir menerima panggilan telepon dari seorang pejabat intelijen Turki yang menjelaskan keinginan Turki untuk pertemuan di Kairo untuk membahas kerja sama ekonomi, politik dan diplomatik,” ungkap sumber intelijen Mesir.
“Pejabat Mesir menyambut baik seruan tersebut dan berjanji menanggapi secepat mungkin,” papar sumber Mesir.
Panggilan telepon itu menyusul kontak tidak resmi antara pejabat keamanan Mesir dan Turki di mana komunikasi antara kedua belah pihak dibahas.
“Masalah perbatasan maritim, sumber ketegangan antara Turki dan negara-negara Mediterania timur lainnya, tidak diangkat,” ungkap sumber tersebut.
Membangun kembali kepercayaan akan sulit. Selain ketegangan terkait sengketa Mursi dan Mediterania, Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry mengatakan pekan lalu bahwa Liga Arab menyatakan "penolakan" atas intervensi militer Turki di Suriah, Irak dan Libya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: