Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Apa Itu Token Kripto?

        Apa Itu Token Kripto? Kredit Foto: Tokocrypto
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Terkadang, orang sering menggunakan istilah "koin" untuk merujuk pada apa yang disebut orang lain sebagai "token", dan "token" untuk merujuk pada apa yang disebut orang lain sebagai "koin". Beberapa orang akan menggunakan salah satu nama tersebut untuk merujuk ke semua aset digital yang tersedia saat ini.

        Namun, dalam artikel ini kita tidak akan membicarakan koin kripto, melainkan token kripto.

        Token kripto adalah cara baru untuk merancang jaringan terbuka yang muncul dari gerakan cryptocurrency yang dimulai dengan pengenalan Bitcoin pada tahun 2008 dan dipercepat dengan pengenalan Ethereum pada tahun 2014. Token kripto dibuat melalui Initial Coin Offering (ICO).

        Baca Juga: Pantang Mundur! Miliarder Ini Makin Cinta Sama Bitcoin dan Cryptocurrency

        Token kripto sebenarnya merupakan terobosan dalam desain jaringan terbuka yang memungkinkan pembuatan jaringan terbuka dan saling terdesentralisasi yang menggabungkan properti arsitektur terbaik dari teknologi jaringan terbuka. Kemudian, ini merupakan cara baru untuk memberi insentif kepada semua yang terlibat dengan jaringan terbuka, termasuk pengguna, pengembang, investor, dan penyedia layanan.

        Dengan mengaktifkan pengembangan jaringan terbuka yang baru, token kripto dapat membantu membalikkan sentralisasi internet, sehingga menjaganya agar tetap dapat mudah diakses, serta dapat menghasilkan inovasi yang lebih besar.

        Apa Itu Cryptocurrency?

        Sebelum membahas lebih dalam token kripto, ada baiknya untuk mengenal apa itu cryptocurrency. Cryptocurrency, altcoin, dan token kripto sering kali digunakan secara keliru secara bergantian di dunia mata uang virtual. Namun, cryptocurrency adalah supersetnya, dan altcoin serta token kripto adalah dua kategori subsetnya.

        Cryptocurrency adalah mata uang standar yang digunakan untuk melakukan atau menerima pembayaran di blockchain, dan cryptocurrency yang paling populer hingga hari ini adalah Bitcoin.

        Altcoin adalah berbagai mata uang kripto alternatif yang diluncurkan setelah kesuksesan besar yang telah diraih oleh Bitcoin. Istilah altcoin berarti koin alternatif atau bentuk cryptocurrency alternatif selain bitcoin. Mereka diluncurkan sebagai pengganti bitcoin yang telah disempurnakan dengan klaim untuk mengatasi beberapa kekurangan dari bitcoin. Litecoin, Bitcoin Cash, Namecoin, dan Dogecoin adalah contoh umum dari altcoin. Meskipun masing-masing telah merasakan tingkat kesuksesan yang berbeda-beda, tidak ada yang berhasil mendapatkan popularitas seperti bitcoin.

        Sedangkan token kripto mewakili aset tertentu yang dapat dipertukarkan dan diperdagangkan atau utilitas yang dibuat melalui Initial Coin Offering (ICO) yang sering ditemukan dsi blockchain.

        Memahami Apa Itu Token Kripto?

        Token kripto, yang juga disebut sebagai aset kripto, adalah jenis khusus dari mata uang virtual yang berada di blockchain mereka sendiri dan mewakili aset atau utilitas tertentu. Token kripto paling sering digunakan untuk penggalangan dana untuk penjualan massal, tetapi mereka juga dapat digunakan sebagai pengganti hal-hal lain.

        Misalnya, seseorang dapat memiliki token kripto yang mewakili x dari jumlah poin loyalitas pelanggan pada suatu blockchain yang digunakan untuk mengelola detail tersebut dalam sebuah ritel. Mungkin ada token kripto lain yang memberikan hak kepada pemegang token untuk melihat konten streaming selama 10 jam di blockchain video sharing. Token kripto lainnya bahkan dapat mewakili mata uang kripto lainnya, seperti token kripto yang setara dengan 15 bitcoin pada blockchain tertentu. Token kripto semacam itu dapat diperdagangkan dan ditransfer di antara pengguna blockchain yang berbeda.

        Intinya, cryptocurrency dan altcoin adalah mata uang virtual yang memiliki blockchain khusus dan digunakan sebagai media pembayaran digital. Di sisi lain, token kripto beroperasi di atas blockchain yang bertindak sebagai media untuk pembuatan dan pelaksanaan aplikasi yang terdesentralisasi, dan token kripto digunakan untuk memfasilitasi transaksi digital.

        Token Crypto biasanya dibuat, didistribusikan, dijual, dan diedarkan melalui proses standar Initial Coin Offering (ICO) yang melibatkan crowdfunding untuk mendanai pengembangan proyek.

        Aset kripto ini sering berfungsi sebagai unit transaksi di blockchain yang dibuat menggunakan template standar seperti yang ada pada jaringan Ethereum yang memungkinkan pengguna membuat token. Blockchain semacam itu bekerja pada konsep kontrak pintar atau aplikasi yang terdesentralisasi, di mana kode yang dapat diprogram dan dijalankan sendiri digunakan untuk memproses dan mengelola berbagai transaksi yang terjadi di blockchain.

        Untuk Apa Token Kripto Diciptakan?

        Sebagian besar token tersedia untuk digunakan dengan aplikasi terdesentralisasi, atau dApps. Saat pengembang membuat token mereka, mereka dapat memutuskan berapa banyak unit yang ingin mereka buat dan ke mana token baru ini akan dikirim setelah dibuat. Mereka akan membayar beberapa mata uang kripto asli di blockchain tempat mereka membuat token pada saat itu. Setelah dibuat, token sering kali digunakan untuk mengaktifkan fitur aplikasi yang dirancang untuknya.

        Misalnya, Musicoin adalah token yang memungkinkan pengguna untuk mengakses berbagai fitur di platform Musicoin. Ini bisa berupa menonton video musik atau streaming lagu. Binance (platform trading) juga memiliki tokennya sendiri. Ketika pengguna berdagang dengan BNB (token dari Binance), biayanya 50% lebih sedikit.

        Beberapa token dibuat untuk tujuan yang berbeda, misalnya untuk mewakili benda fisik. Contohnya ketika Anda ingin menjual rumah menggunakan kontrak pintar. Anda tidak dapat secara fisik memasukkan rumah Anda ke dalam kontrak pintar, bukan? Tidak. Jadi, sebagai gantinya, Anda bisa menggunakan token yang mewakili nilai dari rumah Anda.

        Token listrik dari PLN adalah salah satu contoh yang bagus dari token kripto yang mewakili benda fisik di Indonesia, karena token tersebut itu mewakili jumlah tegangan listrik yang ada di sebuah properti. Token listrik PLN adalah dApp yang memungkinkan pengguna membeli dan menjual listrik di blockchain menggunakan kontrak pintar. Token listrik PLN mewakili sejumlah energi yang akan disalurkan ke rumah seseorang yang membeli token tersebut.

        Bagaimana Cara Kerja Token Kripto?

        Setiap token cryptocurrency merepresentasikan barang yang dapat diperdagangkan. Ini dapat berupa koin, poin, sertifikat, item dalam game, dan lainnya. Artinya, token kripto dapat digunakan untuk mewakili saham di perusahaan atau dapat digunakan sebagai hak suara komite pusat.

        Mereka sering digunakan untuk mengumpulkan dana dalam crowdsale. Itulah mengapa banyak orang menyebutnya sebagai cryptocurrency asset atau aset crypto dan ekuitas crypto.

        Pengembang token digital tertentu dapat memutuskan untuk menerbitkan token mereka di bursa mata uang kripto. Dengan cara ini, pengguna dapat membeli dan menjual token yang telah diselesaikan oleh penawaran awal.

        Token yang dibuat oleh Ethereum dapat dibekukan jika terjadi sesuatu, seperti peretasan atau implikasi dari peraturan pemerintah. Ini berarti bahwa tidak ada token cryptocurrency yang dapat dipindahkan hingga pembekuan itu terjadi.

        Token kripto saat ini bersifat niche dan kontroversial. Jika tren saat ini terus berlanjut, mereka akan segera dilihat sebagai terobosan dalam desain dan pengembangan jaringan terbuka. Hal ini dimungkinkan dengan menggabungkan manfaat sosial dari protokol terbuka dengan keuntungan finansial dan arsitektural dari jaringan berpemilik. Mereka juga merupakan perkembangan yang sangat menjanjikan bagi mereka yang berharap agar internet tetap dapat diakses oleh wirausahawan, pengembang, dan pencipta independen lainnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Patrick Trusto Jati Wibowo
        Editor: Alfi Dinilhaq

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: