Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bertahun-tahun Manusia Kirim Pesan ke Alien, Apakah Hasilnya?

        Bertahun-tahun Manusia Kirim Pesan ke Alien, Apakah Hasilnya? Kredit Foto: Unsplash/The New York Public Library
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pada awal abad ke-19, astronom Austria Joseph Johann Von Littrow mengusulkan agar manusia menggali parit, yang dikonfigurasi dalam pola geometris yang luas di Gurun Sahara, mengisinya dengan minyak tanah, dan menyalakannya. Idenya adalah untuk mengirimkan pesan ‘Kami Di Sini’ kepada peradaban asing yang tinggal di tempat lain di tata surya. 

        Von Littrow tidak pernah melihat idenya membuahkan hasil. Tetap saja, lama setelah dia mengajukan rencananya yang ambisius itu, ternyata banyak orang yang belum berhenti berupaya untuk menghubungi kehidupan luar bumi.

        Baca Juga: Perhatian! Jangan Kaget Jika China dan Rusia Punya Stasiun Luar Angkasa di Bulan karena...

        Jadi, apakah sudah ada pesan manusia yang sampai ke alien? 

        Radio mengaktualisasikan pencarian, untuk menyatakan keberadaan Bumi. Pada 1962, ilmuwan Soviet mengarahkan pemancar radio ke Venus dan memberi hormat kepada planet tersebut dalam sebuah kode. 

        Pengenalan ini, merupakan yang pertama, mencakup tiga kata ‘Mir (bahasa Rusia yang berarti perdamaian atau dunia), Lenin dan SSSR (akronim alfabet Latin untuk nama Sirilik Uni Soviet). 

        Menurut artikel 2018 yang diterbitkan di International Journal of Astrobiology, pesan itu dianggap sebagian besar orang sebagai simbolis. Lebih dari itu, ada juga uji coba untuk radar pendeteksi planet baru, teknologi yang mengirimkan gelombang radio ke luar angkasa, dengan tujuan utama mengamati dan memetakan objek di tata surya. 

        Dalam hal jarak, pada 1974, tim ilmuwan, termasuk astronom Frank Drake dan Carl Sagan, mengirimkan pesan radio dari Observatorium Arecibo di Puerto Rico menuju Messier 13, sekelompok bintang yang berjarak sekitar 25 ribu tahun cahaya. Gambar, yang dikirim dalam kode biner, menggambarkan sosok tongkat manusia, struktur DNA heliks ganda, model atom karbon, dan diagram teleskop. 

        "Pesan Arecibo mencoba memberikan gambaran tentang siapa kita, yakni sebagai manusia dalam bahasa matematika dan sains," kata salah seorang psikolog dan presiden dari Messaging Extraterrestrial Intelligence (METI) International, Douglas Vakoch. 

        Pesan Arecibo, secara harfiah, adalah bidikan dalam kegelapan. Diperlukan sekitar 25 ribu tahun cahaya untuk mencapai Messier 13 (titik gugus bintang akan bergerak, menurut Departemen Astronomi Universitas Cornell). Mungkin alien masih bisa mendeteksi sinyal yang lewat (alien memiliki intensitas sinyal radio 10 juta kali lipat dari matahari dalam tata surya kita).  

        Baru-baru ini, radio digunakan untuk mengirimkan segala sesuatu mulai dari seni hingga iklan. Pada 2008, menurut artikel di International Journal of Astrobiology, Doritos memancarkan iklannya sendiri ke tata surya di konstelasi Ursa Majoris, sekitar 42 tahun cahaya. 

        Pada 2010, sebuah pesan yang ditulis dalam bahasa Klingon, bahasa yang digunakan alien fiksi di alam semesta "Star Trek", mengundang alien sungguhan untuk menghadiri opera Klingon di Belanda. 

        Manusia tidak hanya mengandalkan radio untuk berkomunikasi, tetapi juga telah meluncurkan pesawat ruang angkasa yang berisi artefak dari Bumi. Harapannya, mereka bisa dibawa keluar dari ruang antarbintang dengan bentuk kehidupan yang lebih cerdas. 

        Voyagers 1 dan 2 diluncurkan pada 1977 untuk menjelajahi tata surya kita dan ruang antarbintang. Masing-masing membawa Rekaman Emas yang berisi musik, suara sekitar dari Bumi, dan 116 gambar planet dan tata surya kita. 

        Pesawat ruang angkasa Voyager masih melintasi ruang antarbintang, menunggu untuk ditemukan. Tapi mungkinkah itu terjadi?

        "Nol. Itu hanya upaya yang indah, puitis, dan berani. Dan hanya untuk menunjukkan manusia yang terbaik, walaupun tidak ada respons dari alien itu sendiri," kata ahli bahasa di Bowling Green State University, Ohio, dengan spesialisasi teknologi luar angkasa, Sheri Wells-Jensen. 

        Para ahli sepakat, kemungkinan salah satu dari upaya ini akan bisa mencapai peradaban asing rendah. Hasil itu tentu saja tergantung pada apakah ada kehidupan asing di sistem bintang kita atau tidak.

        Tetapi kehidupan yang dimaksud juga harus mendengarkan sinyal radio dengan cermat, serta cukup memahami tentang matematika dan sains untuk menafsirkan pesan kita. 

        Akhirnya, pesan yang manusia kirim cenderung lebih kepada asumsi semata, bahwa alien ini merasakan alam semesta dengan cara yang sama seperti yang manusia lakukan (dengan pendengaran dan penglihatan). Tapi itu bukan berarti semua pesan tersebut tidak ada gunanya. 

        “Kami sedang mencari. Mengapa mereka tidak mencari? Dan jika pesan kita tidak dapat dipahami oleh makhluk alien ini? Tidak apa-apa. Saya pikir hal terpenting yang pernah manusia katakan adalah ‘kami ada’," kata Wells-Jensen. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: