Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Menkeu Klaim Pendapatan Negara Mulai Bergerak Positif

        Menkeu Klaim Pendapatan Negara Mulai Bergerak Positif Kredit Foto: Instagram Sri Mulyani
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, kondisi perekonomian terus menunjukkan sinyal pemulihan yang makin kuat. Hal ini terlihat dari realisasi pendapatan negara hingga akhir Februari 2021 yang mencapai Rp219,2 triliun atau 12,6% dari target APBN sebesar Rp1.743,6 triliun.

        "Yang menarik dan tentu positif adalah pendapatan negara kita sudah tumbuh 0,7%. Tahun lalu, sebelum bulan Februari, belum terjadi pandemi, pendapatan negara justru mengalami kontraksi 0,1%," kata Menkeu dalam konferensi pers Selasa (23/3/2021).

        Baca Juga: Airlangga Yakin Ekonomi RI Pulih di 2021, Ini Faktornya

        Realisasi pendapatan negara sebesar Rp219,2 triliun tersebut terdiri dari penerimaan perpajakan Rp181,8 triliun, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Rp37,3 triliun, dan hibah Rp0,1 triliun. Secara lebih rinci, penerimaan perpajakan tersebut tumbuh 1,7% dari tahun lalu sebesar Rp178,6 triliun. Kenaikan tersebut ditopang oleh peningkatan penerimaan kepabeanan dan cukai yang mencapai Rp35,6 triliun atau tumbuh 42,1% dibandingkan periode sama tahun lalu.

        Penerimaan pajak mencapai Rp146,1 triliun atau terkontraksi 4,8% dibandingkan Februari 2020 sebesar Rp153,6 triliun. Namun, secara bulanan penerimaan pajak masih tumbuh lebih baik. Secara month to month (mtm), penerimaan neto mayoritas jenis pajak membaik. Selain itu, penerimaan neto mayoritas sektor usaha juga menunjukkan perbaikan.

        "Berdasarkan sektor usaha dan ini juga menunjukkan sesuatu yang sangat positif dan perlu untuk kita terus akselerasi. Industri pengolahan yang selama ini memberikan kontribusi perpajakan sangat besar atau dominan, bulan Februari menunjukkan pajaknya tumbuh 10,7%, bandingkan bulan Januari yang kontraksi 4,25%. Ini berarti mengonfirmasi berbagai impor dan manufaktur yang meningkat," tambahnya.

        Akselerasi program vaksinasi yang makin meluas juga diharapkan mampu mendorong optimisme lebih lanjut dalam upaya pemulihan ekonomi dan menjaga sektor kesehatan.

        "Program vaksin yang akan terus diakselerasi, terutama dengan seiring meningkatnya suplai vaksin, diharapkan akan memberikan momentum pemulihan dan juga menciptakan confidence yang lebih baik kepada seluruh segmen ekonomi kita," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: