Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gegara Unggulkan Mas Anies di Pilpres, Eh Nasib Sial Menimpa Bos Survei: Habis Dikatain Kadrun

        Gegara Unggulkan Mas Anies di Pilpres, Eh Nasib Sial Menimpa Bos Survei: Habis Dikatain Kadrun Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Direktur Eksekutif lembaga survei Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, mengakui dirinya banyak diserang warganet (netizen) dengan kata-kata kadrun. Ia mengaku hal tersebut didapat usai survei yang dilakukan oleh lembaganya menempatkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai orang nomor satu pilihan anak muda di ajang Pilpres 2024.

        "Mention saya penuh dengan tudingan Burhan Kadrun," cuitnya dalam akun Twitter @BurhanMuhtadi seperti dilihat di Jakarta, Rabu (24/3/2021).

        Baca Juga: Gerindra Jodohkan Prabowo-Anies di Pilpres 2024, Eh Malah Dijegal PKS: Jangan Mau Pak Anies

        Lanjutnya, ia mengatakan fenomena seperti ini pernah terjadi juga pada Pilpres 2014 dan 2019 lalu. Ia menerangkan bahwa saat itu lembaga surveinya menempatkan Joko Widodo (Jokowi) urutan pertama dari rivalnya, Prabowo Subianto. Karena itulah, dirinya sempat dicap netizen dengan sebutan cebong.

        "Pada 2014 dan 2019 saya dituding cebong," kata dia.

        Menurut dia, Indikator Politik Indonesia merilis keunggulan Anies hanya berbeda tipis dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

        "Padahal elektabilitas Anies, Ganjar, RK, Sandi, dan Prabowo tidak signifikan secara statistik," imbuh dia.

        Baca Juga: Mau Anies Baswedan atau Siapapun Pasangannya, Prabowo Subianto Bakal Susah Menang

        Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi yang teratas sebagai calon presiden pilihan anak muda berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia yang dirilis Minggu, 21 Maret 2021. Anies Baswedan menduduki peringkat pertama hasil survei Indikator dengan persentase 15,2 persen.

        "Di antara 17 nama yang paling tinggi secara absolut yang tertinggi itu Anies Baswedan," kata Direktur Eksekutif Indikator Indonesia, Burhanuddin Muhtadi. 

        Selanjutnya disusul Ganjar Pranowo sebesar 13,7 persen dan Ridwan Kamil 10,2 persen, Sandiaga Uno dan Prabowo Subianto mendapat suara masing-masing 9,8 persen dan 9,5 persen. Di posisi keenam ada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebesar 4,1 persen.

        Sisanya, masing-masing nama mendapat pilihan di bawah 2 persen, seperti Tito Karnavian, Puan Maharani, Eric Thohir, Gatot Nurmantyo, dan Khofifah.

        Baca Juga: Nama Prabowo-Puan dan Ganjar-Sandi Menguat di Bursa Capres 2024

        Dari survei ini ditemukan juga data anak muda yang memilih Joko Widodo pilihannya menyebar ke sejumlah nama. Akan tetapi, Anies paling banyak dipilih dari pendukung Prabowo-Sandi.

        "Kalau melihat datanya secara umum, Anies paling banyak mendapat dukungan di antara mereka yang mencoblos Pak Prabowo-Sandi pada Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2019," kata Burhanuddin.

        Memang, survei ini memantik reaksi beragam di publik. Jubir PSI, Faldo Maldini meminta pendukung Anies menyudahi kegembiraannya. Karena jawaban dari survei IPI didominasi keraguan ketimbang memilih Anies.

        "Kalau dibaca survei itu dengan seksama, pendukung Anies jangan senang dulu. Bukan Anies yang ideal bagi anak muda hari ini," bebernya.

        Jubir PSI, Faldo Maldini meminta pendukung Anies menyudahi kegembiraannya. Karena jawaban dari survei IPI didominasi keraguan ketimbang memilih Anies.

        "Kalau dibaca survei itu dengan seksama, pendukung Anies jangan senang dulu. Bukan Anies yang ideal bagi anak muda hari ini," bebernya.

        Baca Juga: Gerindra Jodohkan Prabowo-Anies di Pilpres 2024, Eh Malah Dijegal PKS: Jangan Mau Pak Anies

        Sementara para pendukung Anies menyambut baik hasil survei tersebut. Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera mengatakan, survei ini berkah keuletan Anies dalam memimpin DKI.

        "Bravo Mas Anies," tutur Mardani.

        Namun, Mardani mewanti-wanti, ketiadaan Pilkada 2022 menjadi tantangan sendiri bagi Anies untuk mempertahankan posisinya, bahkan mengerek elektabilitasnya.

        "Mesti terus mampu berkomunikasi gagasan dengan anak muda. 2024 memang eranya anak muda. Semoga menjadi titik balik kemajuan Indonesia," tambah anggota Komisi II DPR itu.

        Loyalis Anies, Geisz Chalifah mengatakan, jauh sebelum survei IPI dilaksanakan, elektabilitas Anies memang sudah tinggi.

        "Elektabilitas Anies akan terus naik karena beberapa program besarnya tuntas, Jakarta Internasional Stadium, revitalisasi Taman Ismail Marzuki, termasuk Monas," kata Geisz.

        Dia meminta musuh-musuh Anies anteng-anteng saja. Tidak perlu panik. Karena dia percaya elektabilitas Anies selalu tinggi.

        "Buzzer enggak bisa men-donwgrade posisi Anies. Meme cemoohan nggak mempan karena hasil kerja Anies sangat dirasakan," tegas Komisaris Ancol itu.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: