Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Wamendag Dorong Kolaborasi Pemerintah dengan Petani dan Pengusaha Desa

        Wamendag Dorong Kolaborasi Pemerintah dengan Petani dan Pengusaha Desa Kredit Foto: Instagram/Jerry.sambuaga
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kerja sama dengan petani dan pengusaha di pedesaan harus diterjemahkan dalam berbagai program konkret pemerintah yang berorientasi hasil.

        Hal ini dikemukan Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga, saat menerima kunjungan dari Asosiasi Pengusaha Desa Indonesia (APEDI) hari Senin, 29 Maret 2021 di kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jakarta. Baca Juga: Resmikan Gudang SRG Bawang Merah, Wamendag Jerry: Harganya Harus Menguntungkan Semua Pihak

        Dalam pertemuan sekitar dua jam tersebut, Wamendag Jerry mendiskusikan beberapa hal yang menjadi perhatian utama dari APEDI, salah satunya isu harga jagung di tingkat petani yang cukup rendah saat ini.

        Menanggapi hal tersebut, Jerry menawarkan solusi yang selama ini juga selalu didorong oleh Kemendag, yakni pemanfaatan Sistem Resi Gudang (SRG) di berbagai daerah di seluruh Indonesia.

        Jerry mengatakan, Kemendag serta Kepala Bappebti, tidak akan bosan-bosannya menawarkan kepada para petani untuk memanfaatkan yang namanya SRG karena itu banyak manfaatnya.

        Yang pertama, petani bisa menyimpan komoditinya saat panen raya dan melakukan tunda jual untuk memperoleh harga yang lebih tinggi serta menghindari jeratan tengkulak. Kedua, resinya dapat digunakan sebagai agunan untuk pembiayaan dari berbagai bank baik di daerah maupun nasional. Dan ketiga yang penting juga, SRG ini akan membantu ketersediaan pasokan dan menstabilkan harga. 

        "Jadi, bahkan bukan hanya jagung, tapi banyak sekali komoditi yang bisa disimpan di 123 gudang SRG yang ada saat ini. Dan kita harapkan juga kalau bisa komoditi olahan yang bernilai tambah yang disimpan di situ," ungkap Jerry.

        Dorongan untuk memanfaatkan SRG ini disambut baik oleh Sekjen APEDI, Mochamad Sabdo, yang menyampaikan bahwa saat ini APEDI, memiliki lahan seluas 2000 hektar di Purwakarta, yang rencananya akan digunakan untuk percontohan SRG dan pengolahan berbagai komoditi, seperti kelapa, jagung premium, dan sorgum.

        Sebagaimana diusulkan oleh Dirjen Perdagangan Dalam Negeri yang mendampinginya, Wamendag juga menyampaikan bahwa bentuk kehadiran pemerintah dalam mengatasi harga jagung yang rendah juga dapat dilakukan dengan mempertemukan petani dengan pengusahan pakan ternak, maupun asosiasi retail untuk menyerap produksi.  

        Isu yang sama pentingnya yang juga mengemuka dalam pertemuan yaitu soal akses pasar produk pertanian Indonesia ke luar negeri. Relatif terbatasnya akses petani di desa terhadap informasi ekspor dapat diselesaikan salah satunya melalui koordinasi antara APEDI dengan Kemendag.

        Terkait ini, Wamendag menekankan bahwa kunci keberhasilan ekspor ialah ketersediaan pasokan yang kontinu dan business matching dengan para pembeli di luar negeri. 

        Jerry mengakui bahwa mendorong petani untuk ekspor ke luar negeri bukanlah hal mudah dan perlu concerted effort dari seluruh pemangku kepentingan. Karena itu Kemendag setiap tahunnya menggelar event Trade Expo Indonesia.

        Tahun ini karena pandemi akan diselenggarakan secara virtual tanggal 24-26 Oktober 2021. Di situlah kesempatan bagi para petani dan pelaku usaha di desa untuk memamerkan bermacam produk yang dihasilkan dan diolah di daerah, dan kemudian menegosiasikan transaksi dengan buyers yang ada di luar negeri. 

        "Saya yakin selama produk yang kita tampilkan itu yang terbaik dan kompetitif, buyers pasti akan tertarik membeli”, kata Jerry. 

        Tidak hanya business matching, Jerry juga mempersilakan para calon eksportir untuk memanfaatkan berbagai fasilitas pelatihan yang disediakan Kemendag untuk ekspor, termasuk negosiasi harga dengan pembeli di luar negeri.

        Intinya Wamendag ingin tekankan bahwa Kemendag sangat senang kalau petani dan pelaku usaha di pedesaan ingin maju, baik dari segi produksi, pemasaran, penjualan, dan bahkan ekspor. 

        "Kami dari Kemendag siap mendukung 100% dan ingin yang konkret-konkret saja. Program-program stabilisasi harga seperti yang saya sebutkan di awal tadi soal SRG, pengembangan ekspor lewat business matching, itu semua bukti bahwa kami hadir dan secara riil berupaya membantu meningkatkan kesejahteraan petani dan mendorong peningkatan ekonomi nasional lewat potensi-potensi perdagangan di daerah-daerah pada khususnya," pungkas Jerry.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: