Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Puji Syukur Akhirnya Kilang Balongan Padam, Ahok Pun Selamat

        Puji Syukur Akhirnya Kilang Balongan Padam, Ahok Pun Selamat Kredit Foto: Instagram/Basuki Tjahaja Purnama
        Warta Ekonomi -

        Setelah hampir tiga hari, kebakaran Kilang Balongan, di Indramayu, Jawa Barat, akhirnya padam, kemarin. Tidak ada lagi api membumbung dan kepulan asap. Pertamina bersukacita dengan keberhasilan ini. Padamnya api Kilang Balongan juga menyelamatkan wajah Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Dia tidak akan disalahkan lagi.

        Keberhasilan ini diraih Tim Emergency Pertamina secara bertahap. Pertama, Tim Emergency berhasil memadamkan api di tanki T-301H pada pukul 01.30 WIB. Kedua, T-301E pada pukul 06.44 WIB. Ketiga, tanki T-301G pada pukul 08.30 WIB. Terakhir, tanki T-301 pukul 14.35 WIB.

        "Alhamdulillah, berkat kerja tim dan dukungan berbagai pihak, seluruh titik api telah padam," ucap Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations Pertamina, Agus Suprijanto, dalam keterangannya, kemarin.

        Baca Juga: Kilang Balongan Terbakar, Ahok Kesiram Abunya: Ahok di Pertamina, Prestasinya?

        Guna memastikan benar-benar aman, tim melakukan pendinginan dan pengawasan. Setelah dinyatakan tidak ada potensi api muncul kembali, baru melangkah ke tahap berikutnya, yakni persiapan start up pengoperasian kilang. "Semoga Kilang Balongan dapat beroperasi kembali, setelah inspeksi menyeluruh dilakukan," harap Agus.

        Ahok belum berkomentar lagi soal ini. Sebelumnya, di hari pertama kebakaran, Ahok langsung ke Balongan untuk meninjau kerja tim Pertamina memadamkan api. Saat mengecek tim lapangan, Ahok tampak cool.

        Usai pengecekan, Ahok tak sungkan memberikan pujian ke Direksi Pertamina yang dianggapnya sudah bekerja baik dalam mengatasi kebakaran itu. "Saya mengapresiasi langkah-langkah yang telah dilakukan Pertamina untuk penanganan insiden dan dampaknya kepada masyarakat," katanya, melalui akun Instagram @basukibtp, sambil mengunggah foto dirinya meninjau kerja tim lapangan melalui room control.

        Unggahan ini, lantas dibanjiri komentar netizen. Sebagian kepo alias ingin penyebab kebakaran itu. "Penyebabnya sudah diketahui belum, Pak?" tanya @lunasunny569. "Jadi, siapa yang harus bertanggung jawab atas kejadian ini? Ini kerugian negaranya bukan main-main Pak," kata @ndoes7792.

        Dengan padamnya api di Kilang Balong, posisi Ahok dianggap aman. Apalagi Ahok sampai turun ke lapangan untuk meninjau proses pemadaman. “Ahok turun ke Balongan dan sempat viral tersebut,” ucap Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin, kemarin.

        Anggota Komisi VI DPR, Nasril Bahar mengapresiasi langkah Ahok yang terjun langsung ke Balongan untuk mengecek proses pemadaman. Menurutnya, hal ini menunjukkan keseriusan Ahok dalam bekerja. Dengan padamnya api di Balongan, Ahok pun mendapat berkah.

        "Komisaris memang harus begitu. Harus orang-orang yang punya tipikal mengawasi," ucap politisi PAN ini, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

        Baca Juga: Demokrat Kubu Moeldoko K.O, Marzuki Alie Malah Kegirangan, Lho Kok?

        Lalu, berapa kerugian atas kebakaran Kilang Balongan? Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati belum mau bicara angka. Dia justru bicara soal dampak gangguan terhadap pasokan akibat kebakaran itu.

        "Apakah dari kejadian kebakaran dari Senin hingga sekarang ada gangguan? Nggak. Kita punya perhitungan, seluruh kebutuhan itu ada asumsi. Kalau asumsi, tidak produksi dua minggu pun kita masih bisa dengan stok yang ada," jelas Nicke, di Legok, Tangerang, Banten, kemarin.

        Dia menjelaskan, Pertamina memiliki sistem backup untuk menjaga keandalan suplai BBM. Contohnya, di Balongan yang lokasinya tidak jauh dari laut. Maka, perseroan dapat menyuplai bahan bakar langsung dari sana. Apalagi, moda untuk penyaluran BBM berjalan dengan baik. Mulai dari pipa, mobil tangki, suplai dari laut, hingga penyaluran darurat lewat helikopter. "TBBM (Terminal BBM) kita ada 114 di seluruh Indonesia. Sehingga fleksibel ketika ada masalah suplai, sehingga bisa di-backup," tegas Nicke.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: