Salah satu Pendiri PayPal dan pemodal ventura, Peter Thiel menyebut pemerintah pusat China tampak mendukung Bitcoin untuk merusak kebijakan luar negeri dan moneter Amerika Serikat (AS).
Thiel juga mengomentari pengaruh yuan digital (CBDC) China terhadap status dolar AS sebagai mata uang cadangan global. Menurutnya, stablecoin China itu semacam alat untuk mengikis dominasi dolar.
"Dari sudut pandang China, mereka tak suka AS memiliki mata uang cadangan ini karena memberikan banyak pengaruh atas rantai pasokan minyak dan sebagainya," ujar Thiel, dikutip dari Cointelegraph, Jumat (9/4/2021).
Baca Juga: Ikuti Jejak Elon Musk, Miliarder Properti Ini Bilang: Saya Yakin dengan Bitcoin
Baca Juga: Menteri Ekonomi: Cryptocurrency dan Aset Digital Jadi Kunci Gandakan PDB Negara Ini
Ia juga berspekulasi kalau China menggunakan Bitcoin sebagai senjata keuangan melawan AS karena itu mengancam hegemoni dolar AS.
Tak hanya itu, pemodal ventura itu juga menyinggung upaya China mendenominasi perdagangan minyak dalam Euro beberapa tahun terakhir guna merusak posisi global dolar. "Anda dapat menganggap Euro sebagai bagian dari senjata China melawan dolar," katanya.
Thiel pun menduga China sebetulnya tak ingin yuan menjadi mata uang cadangan global karena pemerintah setempat perlu membuka rekening modal mereka untuk mewujudka hal itu.
"Mereka benar-benar tak ingin lakukan itu," imbuhnya.
Karena itu, ia menyimpulkan, mendukung Bitcoin menawarkan cara elegan bagi China untuk melemahkan posisi dolar secara internasional. "China ingin lakukan langkah-langkah untuk melemahkan dolar," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: