Unicorn E-Commerce Ini Raup Dana Segar Lagi, Sekalian Bidik IPO dalam Negeri!
Bukalapak mengumpulkan 234 juta dolar AS (sekitar Rp3,4 triliun) dalam putaran pendanaan dengan Microsoft, GIC asal Singapura, dan perusahaan konglomerat Emtek. Tak hanya itu, perusahaan itu juga berniat melantai di Bursa Efek Jakarta.
Melansir Reuters, Rabu (14/4/2021), putaran pendanan juga melibatkan partisipasi dari lengan investasi Standard Chartered, SC Ventures, serta Naver Corp.
Serupa dengan perusahaan teknologi lain di kawasan Asia Tenggara, Bukalapak berniat menjadi perusahaan publik. Pada awal 2021, CEO Bukalapak, Rachmat Khaimuddin mengatakan, "Tahun ini akan jadi waktu yang tepat (untuk go public) karena perusahaan melihat pertumbuhan signifikan."
Baca Juga: Saat Bitcoin Loyo, Deretan Altcoin Ini Justru Melambung, Bro!
Baca Juga: Grab Mau IPO di Bursa Amerika, Prediksi Valuasinya Rp580 T
Lebih lanjut, Bukalapak kabarnya telah menyewa Mandiri Sekuritas sebelum mencari partner merger dengan perusahaan blank-check yang berbasis di AS--seperti yang Grab lakukan.
Sebelumnya, Microsoft juga menyalurkan 100 juta dolar AS (sekitar Rp1,5 triliun) kepada Bukalapak pada November 2020. "Sebagai bagian dari kesepakatan, Bukalapak mengadopsi Microsoft Azure sebagai platform komputasi awan," begitu bunyi laporan tersebut.
Awal tahun ini, Standard Chartered juga mengumumkan kemitraan dengan Bukalapak guna menyediakan layanan keuangan digital kepada basis pelanggannya.
Saat ini, Bukalapak mengklaim punya 100 juta pengguna dan 7 juta mitra, serta memiliki valuasi 2,5 miliar dolar AS per 2019. Platform itu menghadapi persaingan ketat dengan Tokopedia dan Shopee.
Pada Maret 2021, Bukalapak kabarnya ingin memasuki pasar Filipina.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna