Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Orang DKI Malah Pilih Ngadu ke Ganjar Ketimbang Mas Anies, PKS Malah Bawa-Bawa Nabi..

        Orang DKI Malah Pilih Ngadu ke Ganjar Ketimbang Mas Anies, PKS Malah Bawa-Bawa Nabi.. Kredit Foto: Instagram/Ganjar Pranowo
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Anggota Fraksi PKS DPRD DKI, Abdul Azis meminta kepada masyarakat untuk tidak merespons serius pernyataan terkait pernyataan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang akan menurunkan timnya untuk mengecek operasioanal diskotek di Ibu Kota Jakarta.

        Menurut dia, hal tersebut hanya sebagai bentuk guyonan belaka.  Baca Juga: Jajah Markas Ganjar dan Emil, Manuver Anies Dicurigai Lagi Pemanasan Pilpres 2024

        "Mereka berdua juga akrab kok sama-sama orang jawa. Saya kira ini bercandaan-bercandaan saja, mereka berdua teman akrab, teman dekat. Namanya teman ada bercadaan begitu kan, nggak perlu nanggapin serius lah. Pak Anies juga kalau lihat ini ketawa-ketawa saja," katanya, kepada wartawan, Minggu (18/4/2021).

        Lanjutnya, ia meminta kepada warga yang membuat aduan soal diskotek ke Ganjar, lebih baik melapor ke Pemprov DKI Jakarta sesuai prosedur yang berlaku.

        Karena itu, itu, ia meyakini jika Pemprov DKI yang dipimpin Anies Baswedan akan menindaklanjuti laporan tersebut. Baca Juga: Ganjar ke Polisi: 'Saya titip ini...'

        "Warga silahkan saya mau lapor ke siapapun. Cuman kita lihat ini laporan benar atau laporan main-main. Kalau ini laporan benar harus mengikuti prosedur kejadiannya di mana, kalau ada bukti-bukti nya silahkan dilaporkan pada Pemprov," jelasnya.

        Baca Juga: Luluhkan Hari Mega agar Restui Nyapres 2024, Ganjar Harus Lakukan Ini

        Baca Juga: Diplomasi Berkelas Anies Sukses Pengaruhi PBB, Warganet Takjub: Fix Presiden RI!

        "Untuk apa dilaporkan ke pak Ganjar. Pemprov DKI sudah siap kok, Satpol PP nya siap, Dinas Parekrafnya siap untuk menindak," sambung dia.

        Lebih lanjut, ia pun mengingatkan risiko menjadi seorang pemimpin. Ia menyebut tidak mungkin semua orang akan percaya kepada pemimpin.

        "Risiko jadi pemimpin seperti itu. Nggak mungkin 100% orang percaya sama kita. Nabi saja jadi pemimpin nggak 100% umatnya percaya kan. Kalau percaya ya beriman, kalau enggak ya enggak kan. Namanya manusia ya pasti ada keterbatasan ada like and dislike, biasa itu. Selama menjalankan tugasnya baik, selama mayoritas masyarakat penilaiannya baik (nggak masalah)," sambung dia.

        Seblumnya, seorang netizen yang bernama Tika bertanya kepada Ganjar dalam live IG perbincangan Ganjar dan Stafsus Presiden Jokow, Fadjroel Rachman. Ia membandingkan diskotek yang masih dibuka selama pandemi, namun mudik justru dilarang oleh pemerintah.

        Menanggapi aduan Tika, Ganjar melontarkan guyonan akan menurunkan timnya untuk mengecek operasional diskotek yang ada di Ibu Kota.

        "Oh iya, diskotek mana? Kok tahu kalau ada diskotek buka? Kamu sering ke diskotek ya?" kata Ganjar.

        "Jadi yang seperti itu gini, dilaporin aja, ini kejadian, contoh Mbak sudah di Semarang kan sekarang. Diskotek joget-joget itu yang di dalam tahu lo ngerekam, ngerekam terus kemudian nggak pakai masker, jingkrak-jingkrak gitu. Langsung dikirim ke saya ada di DM, ke IG saya, ke Facebook saya. Langsung saya bilang, Satpol PP datengin hari ini, tutup besok pagi. Langsung saya tutup, nggak ada peduli. Jadi gitu, kasih aja ke saya, atau gini... saya kirim tim dari Jawa Tengah untuk tutup yang di Jakarta, eh nggak boleh ya," ujar Ganjar seraya tertawa.

        Sementara itu, menurut Pendiri lembaga survei KedaiKOPI, Hendri Satrio, menilai hal itu sebagai arah manuver politik.

        "Karena mereka berdua calon presiden maka tindak tanduknya itu wajar kalau kemudian kita mengarah atau mengartikannya sebagai manuver calon Presiden," kata Hendri kepada wartawan, Minggu (18/4).

        Ia menilai Ganjar mungkin untuk mengejar peruntungan sebagai Gubernur DKI Jakarta.

        "Tapi khusus untuk Ganjar bisa juga sebagai plan B. Kalau nggak read oleh parpol, nggak punya elektabilitas cukup tinggi untuk calon presiden, bisa saja untuk mencari peruntungan menjadi Gubernur di DKI Jakarta," sebutnya.

        Menurut dia, persaingan tersebut sangatlah sehat. "Tapi persaingan program misalnya antara Anies dan Ganjar sehat dan bagus banget. Sebuah perdebatan yang menurut saya perlu dilakukan oleh para calon presiden," kata dia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: