Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Menkeu: Sinyal Positif dari Ekspor Percepat Pemulihan

        Menkeu: Sinyal Positif dari Ekspor Percepat Pemulihan Kredit Foto: Instagram Sri Mulyani Indrawati
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kinerja ekspor Indonesia yang mengalami peningkatan pada Maret 2021 menumbuhkan harapan perbaikan perekonomian Indonesia. Capaian nilai ekspor Maret mencapai US$ 18,35 miliar atau tumbuh 20,31% dibandingkan dengan Februari.

        Jika dibandingkan dengan Maret 2020, kenaikannya mencapai 30,47%. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kinerja ekspor yang naik ini menujukkan pulihnya dan bangkitnya kembali perekonomian Indonesia.

        Baca Juga: Menteri Koperasi dan UKM beberkan Alasan UMKM Masih Sulit Tembus Pasar Ekspor

        "Kinerja ekspor kita pada Maret sangat impresif. Hal ini menunjukkan suatu pemulihan ekonomi yang kuat yaitu tumbuh 30,47% (YoY). Angka ini tumbuh tinggi dibandingkan dua tahun terakhir terutama tahun lalu ketika menghadapi tahun pertama pandemi," kata Sri Mulyani di Jakarta pada Selasa (20/4/2021).

        Bendahara negara itu menambahkan naiknya kinerja ekspor disertai oleh peningkatan nilai impor sebesar 25,73% (yoy). Nilai ekspor nasional didominasi ekspor nonmigas yang menggambarakan adanya tumbuh daya saing kompetisi produk-produk nonmigas.

        Namun demikian suksesnya ekspor sebuah negara juga tidak bergantung kepada hanya satu pihak saja. “Apakah itu pemerintah baik pusat maupun daerah, namun yang lebih penting adalah peranan dari pada sektor dan berbagai elemen pendukung lainnya,” ucapnya.

        Pandangan serupa dikatakan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi. Mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat (AS) ini mengatakan kenaikan ekspor dan impor pada Maret lalu menjadi salah satu indikator mulai bergeraknya roda perekonomian secara masif.

        Lutfi pun optimis dengan melihat capaian tersebut, tingkat pertumbuhan Indonesia ke depan akan mengalami perbaikan.“Maret titik awal pergerakan ekonomi. Memang ada Ramadan namun di Maret kegiatan perekonomian sudah bisa diprediksi. Dengan pertumbuhan pada Maret ini akan menjadi landasan pacu bisa lebih tinggi pertumbuhan Indonesia,” kata Lutfi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Alfi Dinilhaq

        Bagikan Artikel: