Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan bahwa pemerintah sedang menyesuaikan kecepatan vaksinasi dengan ketersediaan stok yang dimiliki sekarang.
Siti mengatakan, sejak adanya embargo dari India, Indonesia perlu sedikit menekan laju penyuntikan vaksin per harinya.
Baca Juga: Soal Stok Vaksin Impor, DPR Bakal Bentuk Pansus
"Karena jumlah vaksin yang terbatas sehingga seminggu terakhir penyuntikannya hanya 200 ribu sampai 300 ribu dosis per hari," ujarnya dalam dialog "Gerak Aktif Pemerintah Vaksinasi Pekerja Kreatif" yang ditayangkan secara daring, Selasa (20/4/2021).
Seperti yang diketahui, India sedang mengalami lonjakan kasus Covid-19 yang tinggi. Akibatnya, sebanyak 10 juta dosis AstraZeneca terkena embargo.
Pada Minggu (18/4/2021) lalu, Indonesia kedatangan kembali vaksin merek Sinovac dari China sebanyak 6 juta dosis. Dengan kedatangan vaksin tahap ke-8 ini, Indonesia telah menerima 59,5 juta bahan baku vaksin dari Sinovac yang akan diproses Bio Farma menjadi sekitar 46-47 juta dosis vaksin jadi.
Saat ini sudah ada sekitar 22 juta dosis vaksin Covid-19 olahan Bio Farma yang didistribusikan ke seluruh daerah. Diharapkan, ada tambahan sekitar 20 juta dosis vaksin jadi hasil produksi Bio Farma hingga Mei 2021.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: