PT Astra International Tbk (ASII) mencatat penurunan laba bersih sebesar 22% menjadi Rp3,7 triliun pada periode Januari-Maret 2021 dibanding pada periode sama tahun lalu. Penurunan laba ini terjadi seiring dengan turunnya pendapatan perusahaan hingga 4% menjadi Rp51,7 triliun.
Presiden Direktur Astra, Djony Bunarto Tjondro, menyatakan bahwa penurunan pendapatan dan laba bersih masih disebabkan dari dampak pandemi Covid-19 meskipun kinerja perusahaan membaik pada beberapa bulan terakhir.
Baca Juga: Ekonomi Membaik, Laba Bank Kalsel Melesat 45,85% di Kuartal I 2021
"Prospek kinerja tahun ini masih dibayangi oleh ketidakpastian akibat dampak dari pandemi yang masih berlanjut," ucap Djony di Jakarta, Rabu (21/4/2021). Menurutnya, laba bersih divisi otomotif perseroan turun sebesar 26% menjadi Rp1,4 triliun pada kuartal pertama tahun ini.
Laba bersih per saham juga mengalami penurunan sebesar 22% menjadi Rp92 per saham. Sektor yang labanya menurun di antaranya jasa keuangan yang tertekan 30% menjadi Rp985 miliar. Ada juga sektor agribisnis yang terperosok 56% menjadi Rp129 miliar.
"Penurunan laba agribisnis ini didorong penjualan minyak kelapa sawit dan produk turunannya yang lebih rendah serta adanya kenaikan pungutan ekspor dan pajak ekspor kelapa sawit yang signifikan," ucapnya.
Adapun sektor infrastruktur dan logistik turun 42% menjadi Rp42 miliar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: