Berkat 6 Ribu Kendaraan Listrik, Grab Klaim Kurangi Emisi CO2 Hingga . . . .
Grab gencar membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dengan menggandeng berbagai mitra, baik dari publik maupun swasta.
Perusahaan itu bermitra dengan Gesits dan Selis, hingga produsen multinasional seperti Hyundai, Viar, Honda, dan Kymco. Lazaada menggunakan kendaraan listrik 2 roda hasil kemitraan itu untuk pengantaran last-mile di Jabodetabek.
"Perjalanan kami dalam membangun ekosistem kendaraan listrik yang terintegrasi telah dimulai sejak dua tahun yang lalu," ujar Country Managing Director of Grab Indonesia, Neneng Goenadi, Kamis (22/4/2021).
Baca Juga: Harap Simak! Pemilik Kripto Harus Lapor Total Return, Kata ....
Baca Juga: Ini Deretan Manfaat Uang Digital Bank Sentral, Dijelaskan oleh Sang Ahli
Grab juga bekerja sama dengan PLN dan Pertamina dalam membangun infrastruktur baterai; menghadirkan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum di SPBU Pertamina Rawa Bokor, Jakarta.
Neneng mengatakan, "Kami akan menambahkan 1.500 armada kendaraan listrik sehingga lebih banyak mitra pengemudi dan pengantaran memiliki akses kepada kendaraan listrik di platform."
Sejak Januari 2020 hingga April 2021, Grab mengklaim ada 6.000 unit kendaraan listriknya yang membantu mengurangi emisi CO2 (karbondioksida) dengan perkiraan 4.000 ton. Anga itu sama dengan jumlah penyerapan CO2 oleh lebih dari 190.000 pohon selama setahun.
Tak berhenti di situ, Grab pun berniat memulai uji coba armada kendaraan GrabBike Electric Protect di Jakarta, Bali, dan Yogyakarta mulai 22 April 2021. Nantinya, hasil uji coba itu bakal menjadi dasar ekspansi penggunaan kendaraan listrik untuk konsumen.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna