Motto Korps Kapal Selam Republik Indonesia, Wira Ananta Rudira, menjadi trending topik di jagat twitter bersama dengan ramainya pemberitaan KRI Nanggala-402 yang tenggelam di utara laut Bali. Motto Wira Ananta Rudira memiki makna yang dalam, tercatat 11,3 ribu twit digaungkan netizen sekaligus membuat penasaran apa maknanya.
Motto Wira Ananta Rudira diusulkan Laksma TNI (Purn) R P Poernomo yang pernah menjabat sebagai Komandan Sekolah Kapal Selam pertama pada 1959. Wira Ananta Rudira berarti Tabah Sampai Akhir dan resmi digunakan Korps Kapal Selama sejak 16 Maret 1961.
Baca Juga: Berharap Evakuasi KRI Nanggala 402, Susi Pudjiastuti: Wira Ananta Sudhiro
Poernomo menjelaskan, semboyan Tabah Sampai Akhir harus dimiliki setiap personel Korps Kapal Selam Indonesia, sebab orang yang tabah:
Tidak akan takut karena berani,
Tidak akan menyerah karena ulet,
Tidak akan terburu-buru karena sabar,
Tidak akan kehilangan karena tenang,
Tidak akan mundur karena teguh.
"Baru tau semboyan korps kapal selam Indonesia adalah 'wira ananta rudira' yang artinya 'Tabah sampai akhir' just broke my heart again and again, out of all words—out of all words," tulis akun twitter @itsallavocados.
Akun twitter Oposii @fiaalifia_rahma mengakui, semboyan Korps Kapal Selam Indonesia punya makan yang dalam. "Tabah sampai akhir kata-katanya singkat tapi fells nya dalem bgt," cuitnya.
Presiden Republik Indonesia Soekarno pun pernah mengutip semboyan tersebut ketika berpidato di atas kapal selam RI Tjandrasa pada 6 Oktober 1966 di Dermaga Tanjung Priok, Jakarta. "Sekali menyelam, maju terus–tiada jalan untuk timbul sebelum menang. Tabah Sampai Akhir."
"Menggambarkan, betapa ikhlasnya hati dan raga mengabdi kepada tanah air indonesia #PrayForKRINanggala402," tulis @unstory_id
"Mjb, nyelekitnya kerasa bgt ya kan :( 'Tabah sampai akhir'nya bukan untuk para awak kapal selam doang, tapi juga untuk seluruh keluarga dan rekan mereka," cuit akun @nan_damai.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: