Miliarder Ini Beberkan Cara Facebook Cari Cuan Tambahan Lewat WhatsApp
Sejak Facebook merogoh kocek 19 miliar dolar AS untuk membeli WhatsApp pada 2014, investor bertanya-tanya perihal cara Facebook memperoleh cuan dari aplikasi tersebut. Apalagi, setelah WhatsApp batal menjual iklan di aplikasi.
Akhirnya, Bos Facebook Mark Zuckerberg membeberkan sejumlah rincian terkait cara perusahaan menggunakan WhatsApp untuk mendorong penjualan iklan di Facebook dan Instagram.
Tak sedikit bisnis yang menggunakan WhatsApp sebagai saluran komunikasi dengan pelanggan, lewat fitur 'Klik ke WhatsApp'. Melansir CNN Internasional, Zuckerberg mengatakan, "Sekarang, ada 1 juta bisnis yang menggunakan iklan dalam fitur tersebut."
Baca Juga: Negara Ini Bakal Setujui Dana yang Fokus ke Cryptocurrency, Karena . . . .
Baca Juga: Widih, Youtuber Ini Beli Mobil Lamborghini Pakai Bitcoin, Pertama Kali di Asia!
Pengguna WhatsApp Business dapat mulai membuat iklan seperti itu langsung dari aplikasi; sehingga proses pembelian iklan lebih mudah.
Zuckerberg berujar, "Bagi banyak orang, perdagangan daring bukan hanya tentang situs web dan toko, tetapi lebih kepada perpesanan."
Fitur terbaru WhatsApp memanfaatkan katalog WhatsApp Business. Penggunanya dapat memilih item di katalog dan memasang iklan Facebook dan Instagram, tanpa keluar WhatsApp. Sebelumnya, pemilik bisnis mesti membuka Facebook dan Instagram lebih dulu untuk memasang iklan.
"Langkah selanjutnya, mempermudah bisnis mengadopsi semua layanan dan memberi mereka alat yang dapat menangani pesan dan hubungan ke pelanggan," kata Zuckerberg.
Langkah itu akan membuka jalur baru bagi bisnis periklanan inti di Facebook dan Instagram. Namun, tak jelas seberapa besar dampaknya, karena perusahaan tak mengungkapkan penjualan dari iklan 'Klik ke WhatsApp'.
Menurut Analis Senior Neuberger Berman Daniel Flax, Facebook berpotensi memonetisasi WhatsApp dalam jangka panjang. "Namun itu akan memakan waktu hingga menjadi pendorong pendapatan yang lebih signifikan, tetapi itu tetap jadiĀ platform yang menarik," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: