Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sinopharm Resmi Dipakai RI, Ini Efikasi dan Efek Sampingnya

        Sinopharm Resmi Dipakai RI, Ini Efikasi dan Efek Sampingnya Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Indonesia resmi menyatakan penggunaan vaksin buatan anak Beijing Institute Biological Product, yakni Sinopharm. Vaksin produksi asal China ini resmi mendapat izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan RI hari ini (30/4/2021).

        Ketua BPOM RI, Penny K Lukito, mengatakan bahwa vaksin Sinopharm akan didaftarkan di Indonesia dengan nama SARS-CoV 2 Vero Cell Inactivated Virus Sinopharm atau disingkat vaksin Sinopharm. Vaksin ini sudah melalui uji klinis tahap ketiga yang sebelumnya dilakukan Uni Emirat Arab dengan subjek penelitian sebanyak 42 ribu dan hasil efikasi sebesar 78%.

        Baca Juga: Vaksin Rival Sinovac Resmi Kantongi EUA dari BPOM RI

        "Berdasarkan hasil evaluasi secara keseluruhan terhadap data-data yang kami terima, baik data mutu, produksi, atau studi praklinik dan klinik dapat disimpulkan bahwa pemberian vaksin Sinopharm dua dosis dengan selang pemberian 21 sampai 28 hari menunjukkan profil keamanan yang dapat ditoleransi dengan baik dan efikasi serta respons untuk meningkatkan imun yang baik," ujar Penny dalam keterangan pers yang disiarkan secara daring dari kanal Youtube BPOM RI, Jumat (30/4/2021).

        Penny menambahkan, hasil uji coba tahap ketiga yang dilakukan Sinopharm mencatat, 98,1% orang dewasa mengalami kenaikan antibodi dan 97,6% lansia yang mengalami kenaikan antibodi usai penggunaan Sinopharm.

        Penny menambahkan, efek samping yang ditimbulkan oleh Sinopharm terbagi menjadi dua, yakni efek samping lokal ringan dan sistemik. "Kejadian efek samping lokal yang tidak severe (berbahaya) yang sering dilaporkan seperti swelling (pembengkakan), redness (kemerahan), rasa sakit," kata Penny.

        Kejadian efek samping lokal menurut Penny sangat jarang, bahkan memiliki kemungkinan terjadi sebanyak 0,01 persen. "Sementara, efek samping sistemik yang dilaporkan adalah sakit kepala 12%, nyeri otot 33%, diare, dan batuk, dan lain-lain. Itu efek samping yang umum ya," lanjutnya.

        Efek samping sistemik ini disebut Penny memiliki kemungkinan kejadian sebesar 0,1 persen. Secara umum, Penny menyimpulkan bahwa dari aspek keamanan, vaksin Sinopharm dapat ditoleransi dengan baik.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: