Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Anies Baswedan Keringetan saat Tanah Abang Diserbu 100 Ribu Orang

        Anies Baswedan Keringetan saat Tanah Abang Diserbu 100 Ribu Orang Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kerumunan di Pasar Tanah Abang, Jakarta di akhir pekan ini, makin menggila. Kemarin saja, warga yang bejubel datang ke Tanah Abang untuk belanja baju Lebaran, mencapai 100 ribu orang. Gubernur DKI, Anies Baswedan sampai harus mengecek langsung lonjakan pembeli di Tanah Abang. Berada di lautan manusia, Anies sampai keringatan.

        Lonjakan warga yang datang dari berbagai penjuru ke Tanah Abang sudah terjadi sejak Sabtu (01/5) lalu. Di dalam maupun di luar Pasar Tanah Abang, kondisinya sama saja. Warga bejubel di sekitar lapak-lapak pedagang. Mereka seolah mengabaikan virus Corona yang masih merajalela.

        Baca Juga: Bu-ibu... Pasar di Jakarta Banyak! Anies Baswedan: Datangi Pasar Selain Tanah Abang

        Kemarin, kondisinya tak jauh berbeda. Bahkan warga yang datang jumlahnya lebih banyak lagi. Dari pagi sampai siang, pembeli yang kebanyakan emak-emak terus berdatangan. Desak-desakan pun tak terhindarkan. Pemandangan seperti ini merata terlihat di Blok A, Blok B, dan Blok F. Tak hanya di dalam gedung, lapak-lapak pedagang di luar gedung juga ramai didatangi pembeli.

        Sekitar pukul 13.00 WIB, Anies datang ke lokasi. Dia datang bersama Panglima Kodam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran. Ketiganya langsung masuk ke Blok Adan menyapa pengunjung. Anies sesekali meminta pengunjung mengenakan masker dengan baik. Sebab beberapa pengunjung mengenakan masker di bawah dagu.

        Saat Anies datang, situasi sudah sedikit lebih tertib, tak sebrutal pada pagi hari maupun Sabtu lalu. Soalnya petugas dari TNI/Polri serta Satpol PP berjaga-jaga di tiap pintu masuk. Pengunjung yang asal-asalan pakai masker, langsung ditegur. Petugas juga membatasi jumlah pengunjung di dalam gedung.

        Mereka juga tak bosan mengingatkan kepada pengunjung agar tetap memakai masker dan menjaga jarak. “Kalau sudah selesai belanja silakan kembali ke rumah,” kata petugas, melalui pengeras suara. Petugas juga mengingatkan potensi bahaya penyebaran Covid-19. “Jangan seperti di India,” teriak petugas.

        Acara sidak sesekali terhenti, karena ada saja pengunjung yang menyapa Anies lalu minta untuk selfie bareng. “Pak Anies foto bareng dulu, Pak,” pinta ibu-ibu. Tak hanya satu, emak-emak lain berlarian ingin ikutan. Anies dengan sabar melayani permintaan itu.

        Setelah berkeliling pasar, Anies lalu geser ke stasiun KRL Tanah Abang. Cuaca yang panas ditambahnya bejubelnya warga, bikin Anies kegerahan. Bajunya sampai lecek, basah oleh keringet.

        Acara sidak diakhiri dengan menggelar rapat di lantai 12, Pasar Tanah Abang. Setelah melihat kondisi di lapangan, Anies akhirnya mengeluarkan sejumlah aturan untuk mencegah terjadinya kerumunan.

        Kepada wartawan, Anies mengatakan, pembeli mulai menyerbu pasar sejak Sabtu lalu. Saat itu, pengunjung pasar mencapai 87 ribu orang lebih. Padahal biasanya pembeli yang datang rata-rata 35 ribu orang. Ia menduga, pengunjung akan terus membludak mengingat Lebaran makin dekat.

        “Hari ini saja data sementara ada 100 ribu lebih pengunjung yang datang,” kata Anies, usai sidak.

        Agar tak terjadi kerumunan, Anies mengimbau agar warga memanfaatkan pasar yang ada di dekat rumah. Kata dia, pasar di Jakarta lebih dari 100 buah. Bukan hanya Tanah Abang. “Bila mau berbelanja, tentukan lokasi yang tidak penuh dan lebih longgar. Sehingga kita bisa bersama-sama mencegah kerumunan,” ucapnya.

        Selain itu, mantan Rektor Universitas Paramadina itu mengeluarkan sejumlah aturan, seperti pembagian jam tutup pasar, sampai penyetopan layanan KAI Commuter di Stasiun Tanah Abang pada pukul 15.00-19.00 WIB.

        Menurut Anies, kebijakan itu diambil untuk mencegah menumpuknya masyarakat yang akan pulang dari stasiun tersebut. Soalnya, dari 87 ribu orang yang mengunjungi Pasar Tanah Abang pada Sabtu, sekitar 45 ribu di antaranya pulang menggunakan KRL dari Stasiun Tanah Abang. Aturan lain, Anies mengeluarkan larangan berjualan di luar Gedung Pasar Tanah Abang.

        Ketua Koperasi Pedagang Pasar Tanah Abang Yasril Umar mengungkapkan, membludaknya pengunjung memang suatu yang dilematis. Dari sisi pedagang, kehadiran pembeli ini justru menguntungkan. Apalagi, kondisi seperti ini sudah ditunggu sejak setahun lalu. Karena selama ini, pasar sepi bukan main karena pandemi.

        Namun, Yasril tidak menampik, keramaian yang ada berpotensi terjadi penyebaran Corona. Untuk itu, dia berharap dengan adanya aturan baru, pengunjung bisa lebih tertib saat belanja. “Kemungkinan Senin besok mulai terjadi penurunan sih,” kata Yasril.

        Di tempat terpisah, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta masyarakat mengurangi intensitas pergi ke pasar untuk menghindari kerumunan. Ia khawatir terjadi lonjakan kasus seperti yang terjadi di India.

        “Untuk warga Jakarta, boleh belanja, boleh beli tapi tolong intensitasnya dikurangi, diatur jamnya, jangan sampai terjadi kerumunan mobilitas yang tinggi yang pada akhrinya terjadi kerumunan,” kata Riza.

        Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Profesor Zubairi Djoerban turut menyoroti kerumunan yang terjadi di wilayah Tanah Abang. Lewat akun Twitternya @ProfesorZubairi, dia menilai kerumunan tersebut berpotensi memicu kerumunan lainnya.

        “Tarik napas dalam-dalam melihat kerumunan di Tanah Abang. Ya, apa mau dikata. Kerumunan ini nanti bersaing dengan kerumunan lainnya. Saling menuntut. Yang ini boleh berkerumun, kenapa yang lain enggak. Muncul drama nasional lagi. Ya, mudah-mudahan sehat-sehat semua ya. Amin,” cuitnya. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Alfi Dinilhaq

        Bagikan Artikel: