Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gubernur Viktor Hargai Bantuan dari PMI Asal NTT

        Gubernur Viktor Hargai Bantuan dari PMI Asal NTT Kredit Foto: KBRI Singapura
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Laiskodat, mengucapkan terima kasih atas kepedulian pekerja migran asal NTT di Singapura yang berinisiatif untuk mengirimkan bantuan kepada korban banjir bandang di daerahnya. Bantuan sebanyak 20 koli akan dikirimkan pada 9 Mei mendatang dengan menggunakan angkutan Laut.

        "Atas nama Pemerintah Provinsi dan masyarakat, saya mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan," kata Gubernur NTT dalam pembicaraan melalui telepon dengan dua PMI asal NTT, Theresia Nipa Nuban dan Rosa Koa.

        Baca Juga: Gubernur NTT Puji Gerak Cepat PLN Pulihkan Listrik Usai Badai Seroja

        "Maaf Pak Gubernur, bantuan yang kami berikan tidak seberapa. Ini hanya pakaian, makanan, dan sedikit obat-obatan," kata Rosa.

        "Bantuan itu tidak penting banyak atau sedikit. Sudah bersusah payah mau mengumpulkan dan kemudian mengirimkan bantuan merupakan sesuatu yang luar biasa. Sekali lagi, saya mengucapkan terima kasih atas kepeduliannya," kata Viktor yang membuat Rosa terharu karena perempuan asal Timor Timur Selatan disapa dengan bahasa daerah.

        Theresia yang berasal dari Lembata mengatakan, ia dan teman-teman ikut bersedih ketika mendengar banjir bandang yang melanda NTT pada 4 April lalu. Ia kemudian mengajak rekan-rekannya mengumpulkan barang yang bisa dikirim membantu saudara-saudara yang terkena musibah.

        Dari awalnya hanya lima orang kemudian banyak yang ingin ikut berpartisipasi. Bahkan, kemudian bukan hanya PMI asal NTT, tetapi juga warga Indonesia seperti Forum Komunikasi Masyarakat Indonesia di Singapura (FKMIS) ingin ikut membantu. Jumlah bantuan pun bertambah.

        "Saya sempat bingung bagaimana menyimpan semua barang ini. Beruntung majikan saya yang berusia 93 tahun sangat baik dan mempersilakan rumahnya dipakai untuk penyimpanan barang," kata Theresia yang merasa bersyukur karena jumlah bantuan lebih dari satu ton.

        Rosa yang sudah 20 tahun bekerja di Singapura juga bersyukur mendapat dukungan dari majikannya. Masalahnya, biaya pengiriman barang dari Singapura ke NTT lebih dari 4.000 dollar Singapura. "Majikan saya ternyata menggalang dana dari teman-temannya dan puji syukur biaya pengiriman ada yang menanggungnya," ujar Rosa.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: