Bank Indonesia (BI) melihat masih adanya peluang peningkatan harga atau inflasi pada bulan Mei 2021. Ini setelah bank sentral melihat hasil survei pemantauan harga pada minggu pertama Mei 2021.
Menurut pemantauan, inflasi Mei 2021 diperkirakan 0,15% secara bulanan atau month on month (mom). "Perkiraan kami inflasi Mei 2021 secara tahun kalender sebesar 0,73% (ytd) dan secara tahunan sebesar 1,51% (yoy)," kata Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, di Jakarta pada akhir pekan lalu.
Baca Juga: Daging Ayam Hingga Emas Perhiasan Picu Inflasi April
Erwin merinci, penyumbang utama inflasi Mei 2021 sampai dengan minggu pertama adalah komoditas angkutan kota, daging ayam ras, jeruk dan daging sapi, minyak goreng, emas perhiasan dan angkutan udara.
Sementara itu, ada komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga memberikan sumbangan pada deflasi dan menghambat laju inflasi. Beberapa komoditas tersebut adalah cabai merah, cabai rawit, bawang merah, dan telur ayam ras.
Ke depan lanjut dia, bank sentral akan memperkuat langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan.
"BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: