Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ampun Dah, Perusahaan Teknologi Ini Paksa Pengguna Beri Dukungan untuk Israel

        Ampun Dah, Perusahaan Teknologi Ini Paksa Pengguna Beri Dukungan untuk Israel Kredit Foto: Unsplash/William Iven
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Konflik Palestina dan Israel yang sedang memanas kini menjadi pusat perhatian dunia khususnya umat Islam Dunia. Kondisi ini dimanfaatkan perusahaan teknologi seperti Facebook untuk mencari dukungan untuk Israel.

        Sebuah group Facebook bernama Jerusalem Prayer Team paksa pengguna Facebook untuk doakan Israel dengan me-like sebuah postingan di group tersebut.

        Berdasarkan penelusuran di akun ini pada  Jumat 14/5/2021, banyak pengguna Facebook yang komplain dengan cara-cara otomatis yang dilakukan group Facebook ini. Pasalnya para pengguna tak merasa me-like namun ternyata secara otomatis me-like.

        Baca Juga: Innalillahi Wainnailaihi Rojiun, Gempuran Tanpa Henti Israel Sudah Tewaskan Ratusan Orang!

        Sebelumnya, Raksasa media sosial seperti Facebook , Instagram , dan Twitter dilaporkan telah menyensor serta menghapus postingan dan tagar terkait ketegangan yang terjadi di Yerusalem yang diduduki baru-baru ini.

        "Instagram dan induknya, Facebook, telah menyensor postingan yang terkait dengan Sheikh Jarrah setidaknya selama satu hari terakhir," kata situs independen Mondoweiss di Twitter seperti dikutip dari Anadolu, Sabtu (8/5/2021).

        Mondoweiss adalah situs yang dikhususkan untuk memberi tahu pembaca tentang perkembangan di Israel , Palestina dan kebijakan luar negeri Amerika Serikat (AS) terkait.

        Situs itu juga me-retweet postingan yang mengatakan Instagram memiliki postingan terbatas dengan tagar #Jerusalem dalam bahasa Inggris dan Arab.

        Baca Juga: Kecam Serangan Israel di Masjid Al-Aqsa, Raja Salman Tegaskan Dukungan bagi Palestina

        Pengguna di Twitter mengkritik raksasa media sosial itu karena menyensor konten yang terkait dengan Sheikh Jarrah.

        "Twitter memerangi konten Palestina yang mengekspos kejahatan menggusur warga Palestina dari lingkungan Sheikh Jarrah, di Yerusalem," kata NewPress, menambahkan bahwa akun bahasa Inggrisnya telah ditangguhkan oleh Twitter.

        Pengguna lain, #SaveSheikhJarrah, mengatakan di Twitter bahwa Instagram menghapus seluruh sorotan postingan tentang apa yang terjadi di Palestina.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Annisa Nurfitri

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: