Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Akhirnya, Mas Anis Buka Suara Soal Palestina: Misi Terakhir yang Harus Dituntaskan...

        Akhirnya, Mas Anis Buka Suara Soal Palestina: Misi Terakhir yang Harus Dituntaskan... Kredit Foto: Antara/Novrian Arbi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua Umum Partai Gelora, Anis Matta mengatakan memerdekakan Palestina dari penjajahan Israel merupakan kewajiban moral bagi Indonesia.

        Sebab, Palestina merupakan negara yang sejak awal mendukung kemerdekaan Indonesia. Baca Juga: Debat Terbuka DK PBB Bahas Palestina Berakhir Gak Jelas! Rusia, China hingga Prancis Geleng-geleng

        “Semangat mereka ada di setiap nafas kita. Kita punya kewajiban moral,” katanya dalam keterangannya, Senin (17/5/2021).

        “Kemudian historis dan kemanusiaan untuk menghentikan penindasan atas Palestina,” tambahnya.

        Baca Juga: Duka Palestina, Duka Dunia! Innalillahi... Aksi Brutal Israel Renggut 200 Nyawa Rakyat Tak Berdosa

        Lanjutnya, ia mengatakan jika sejak awal para pendiri bangsa memiliki misi suci yakni memberikan kebebasan dan kemerdekaan kepada seluruh bangsa di dunia.

        “Oleh karena itu, rasa senasib dan sepenangungan dialami oleh rakyat Palestina mengalir deras kepada bangsa Indonesia,” jelasnya.

        Karena hal tersebut, Anis mengatakan memerdekakan Palestina adalah misi konstitusi kita yang sangat suci.

        Sambung dia, Konferensi Asia Afrika (KAA) 1955 di Bandung yang digagas Presiden Soekarno bertujuan untuk memerdekakan negara-negara di kawasan Asia dan Afrika dari penjajahan.

        “Diantaranya mendukung kemerdekaan bangsa Palestina,” ucapnya.

        Baca Juga: Bahu-membahu Rakyat Palestina Bersihkan Puing Bangunan dan Temukan Mayat-mayat

        Jadi, Bung Karno membuat Konferensi Asia Afrika itu untuk mendorong kemerdekaan negara-negara di Asia-Afrika.

        “Semua negara sudah merdeka, yang paling akhir itu Afrika Selatan. Dan satu yang terakhir, adalah Palestina. Ini adalah misi terakhir yang harus kita tuntaskan dalam misi konstitusi kita,” tukas dia.

        Sebagai informasi, pada Sabtu lalu, seorang pria Israel tewas setelah rentetan tembakan roket yang menargetkan Tel Aviv dan Israel tengah. Roket-roket Palestina ini menghancurkan dua hari ketenangan di wilayah tersebut. 

        Sementara itu, dilansir laporan Haaretz dan Reuters, bangunan dan infrastruktur telah rusak di beberapa kota di Israel tengah. Rumah-rumah warga Israel ikut hancur akibat serangan roket ini. 

        Haaretz melaporkan Israel melakukan ratusan serangan udara dan beberapa serangan darat di Gaza, tetapi pasukan militer Israel tidak memasuki Gaza sebagai bagian dari invasi darat. Sementara, pejuang Palestina di Jalur Gaza telah menembakkan sekitar 3.000 roket ke Israel tengah dan selatan sejak Senin pekan lalu.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: