Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gak Ada Angin, Gak Ada Hujan, Tiba-tiba Bos TikTok Umumkan Mundur dari Jabatan CEO

        Gak Ada Angin, Gak Ada Hujan, Tiba-tiba Bos TikTok Umumkan Mundur dari Jabatan CEO Kredit Foto: Time.com
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pendiri induk TikTok, ByteDance, Zhang Yiming mengumukan akan mundur sebagai CEO perusahaan. Zhang menyebut bahwa ia akan transisi ke peran baru. Sementara itu, Liang Rubo, salah satu pendiri ByteDance yang saat ini menjabat sebagai kepala sumber daya manusia, akan mengambil alih sebagai CEO ByteDance secara global. Sementara itu, Zhang akan beralih ke peran strategi kunci pada akhir tahun 2021.

        “Masih banyak hal yang perlu kami tingkatkan, dan saya pikir orang lain dapat mendorong kemajuan dengan lebih baik melalui bidang-bidang seperti pengelolaan harian yang lebih baik. Sebenarnya, saya kurang memiliki beberapa keterampilan yang membuat manajer ideal,” ujar Zhang dalam sebuah catatan kepada karyawan.

        "Saya lebih tertarik menganalisis prinsip organisasi dan pasar, dan memanfaatkan teori ini untuk mengurangi pekerjaan manajemen, daripada benar-benar mengelola orang. Demikian pula, saya tidak terlalu sosial, lebih memilih aktivitas soliter seperti online, membaca, mendengarkan musik, dan melamun tentang apa yang mungkin bisa dilakukan,” katanya lagi.

        Baca Juga: Kacau! TikTok Kesandung Kasus Hukum, Dituduh Himpun Data dengan Ilegal

        Dilansir dari CNBC International di Jakarta, Kamis (20/5/21) ByteDance mengatakan Zhang dan Liang akan bekerja berdampingan selama enam bulan ke depan untuk memastikan transisi yang lancar.

        Langkah ini dilakukan setelah sembilan bulan penuh gejolak bagi ByteDance usai dituduh sebagai ancaman keamanan nasional oleh pemerintahan mantan Presiden Donald Trump Agustus lalu dan diperintahkan untuk melepaskan bisnis TikTok-nya di AS. Hal ini memicu perang penawaran antara perusahaan termasuk Microsoft dan Oracle.

        Sementara itu pada bulan Februari, Wall Street Journal melaporkan bahwa kesepakatan untuk menjual TiKTok ke Oracle dan Walmart telah ditangguhkan tanpa batas waktu.

        Terlepas dari masalah dengan AS, ByteDance terus memperluas kerajaan bisnisnya di bawah Zhang. Di China, aplikasi video pendek Douyin, nama TikTok di China, telah mengumpulkan ratusan juta pengguna. Pada bulan Januari, ByteDance meluncurkan layanan pembayaran baru di Douyin untuk bereksperimen dengan teknologi keuangan.

        Dan pada bulan Maret, ByteDance mengakuisisi studio game besar Moonton untuk memasuki pasar game seluler yang menguntungkan dan menantang orang-orang seperti Tencent dan NetEase. Selama beberapa bulan terakhir, ByteDance telah mengalami sejumlah perubahan manajemen.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: