Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Legenda Kalimantan Kuyang Kini Dapat Tempat di Layar Lebar

        Legenda Kalimantan Kuyang Kini Dapat Tempat di Layar Lebar Kredit Foto: 786 Production
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Legenda Kuyang di Kalimantan difilmkan. Film Kuyang ini diproduksi oleh 786 Production dan Max Anderson yang tayang di bioskop mulai hari Kamis (20/5/2021). 

        Film yang mengangkat legenda mistis dari Kalimantan ini dibintangi oleh Arie Dwi Andhika, Zora Vidyanata dan Anne J Coto. Kuyang the movie disutradarai Sonny Gumelar dan ditulis oleh Fajar Syuderajat.

        Baca Juga: Film A Quiet Place Part II Bakal Tayang, Bagaimana Nasib Keluarga Abbot?

        "Film ini sebenarnya adalah drama tentang sebuah karma bahwa sekecil apapun perbuatan kita di masa lalu akan kita tuai akibatnya di kemudian hari," kata Fajar dalam siaran persnya.

        Pasangan dr Adi (Arie Dwi Andhika) dan Reni (Zora Vidyanata) yang menjadi tokoh utama pernah melakukan sebuah dosa besar dan pada saatnya mereka kemudian berhadapan dengan kekuatan magis tanah Borneo: Kuyang dan Anak Sima--sebagai akibat dari perbuatan mereka dahulu.

        Semuanya normal pada awalnya. Hari-hari berlalu dengan bahagia dan damai untuk pasangan muda ini. Namun setelah sebulan saat Reni yang tengah hamil tua semakin dekat dengan tanggal melahirkannya, hal-hal aneh mulai terjadi. Pasangan tersebut didatangi Kuyang yang menyamar menjadi dukun beranak bernama Mayang.

        Di Kalimantan, Kuyang merupakan legenda mistis yang dipercaya masyarakat setempat.

        Kuyang merupakan manusia yang menuntut ajaran ilmu tertentu untuk mencapai keabadian. Ia berwujud kepala dan isi tubuh tanpa kulit. Sosok Kuyang sempat menjadi perbincangan di media sosial setelah video makhluk menyeramkan beredar belum lama ini.

        Fajar mengungkapkan sebelum mulai menulis naskah Kuyang, ia melakukan riset mengenai legenda Kuyang di Kalimantan. 

        “Selain riset dokumen, saya juga banyak tanya ke kawan-kawan di Kalimantan dan mereka yang pernah memiliki pengalaman langsung dengan Kuyang,” ujar Fajar. 

        Sonny Gumelar menambahkan, “sekali lagi saya tekankan film ini adalah drama. Kalaupun ada darah dan karakter supranatural di dalamnya, itu memang bagian dari drama.”

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: