Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jika Tuhan Berkehendak Mas Ganjar Presiden RI ke-8, Eits... Tapi Mbak Puan Harga Mati!!

        Jika Tuhan Berkehendak Mas Ganjar Presiden RI ke-8, Eits... Tapi Mbak Puan Harga Mati!! Kredit Foto: Antara/Fikri Yusuf
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Politisi Partai Gerindra, Arief Poyuono meminta kader PDIP yang juga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk berbesar hati melepaskan keinginan maju dalam Pilpres 2024.

        Hal tersebut ia katakan terkait tidak diundangnya Ganjar saat Ketua DPP PDIP Puan Maharani memberikan arahan untuk kader dan dihadiri kepala daerah se-Jateng dari PDIP. Baca Juga: Habis Dicampakkan Puan Cs Pilihan Ganjar Cuma Dua: Minggat atau...

        Menurut Poyuono, jika pasangan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dan Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani adalah pasangan yang akan maju di Pilpres mendatang.

        Ia memprediksi paket Prabowo–Puan di Pilpres 2024 lebih menguat dibanding sosok Ganjar.

        Namun, ia juga mengaku tidak bisa menghalangi kehendak Tuhan jika memang Ganjar yang ditakdirkan menjadi presiden RI ke-8. Baca Juga: Puan Maharani di Depan Kader PDIP Jateng: Kita Diem-Diem Saja Kaya Ndak Siap. Kita Siap!

        “Prabowo – Puan Harga Mati di Pilpres 2024. Jadi mas @ganjarpranowo mesti besar Hati. Jika Kehendak yang Maha Kuasa memang memilih Mas Ganjar sbg Presiden RI ke 8 semua tidak ada yg bisa menghalangi,” cuitnya dalam akun Twitternya, seperti dilihat, Selasa (25/5/2021).

        Lanjutnya, ia mengatakan jika hal tersebut menjadi catata takdir Ganjar, maka semua akan hancur sendiri.

        Karena itu, ia meminta Ganjar untuk tetap fokus kerja melayani rakyat Jawa Tengah.

        “Semua akan hancur masuk jurang dan Laut. Fokus Kerja saja. Bantu rakyat,” serunya.

        “Beda Hokkienya @jokowi dengan @ganjarpranowo jadi beda juga nasibnya mas GP nanti di Pilpres 2024. Saat JKW gantikan SBY memang saat itu rakyat ingin yg beda dari SBY. Nah Chemistry nya GP & JKW sama persis. Kita liat nanti apa Rakyat masih ingin model sosok JKW lagi,” tukasnya. 

        Diketahui sebelumnya, nama Ganjar menjadi sorotan lantaran tidak diundang dalam acara pengarahan kader PDIP oleh Puan Maharani pada Sabtu, (22/5) pekan lalu.

        Baca Juga: Puan Maharani di Depan Kader PDIP Jateng: Kita Diem-Diem Saja Kaya Ndak Siap. Kita Siap!

        Menurut Ketua DPD PDIP Jawa Tengah, Bambang Wunaryo, bahwa Ganjar terlalu menunjukkan ambisi menjadi Presiden.

        Baca Juga: Girls In Tech Buka Peluang Perempuan Berpartisipasi dalam Teknologi

        "Tugasmu masih Gubernur Jateng, jangan mikir capres dulu. Kalau memang hebat, kamu pasti dicalonkan sebagai presiden oleh Ibu Ketum," katanya, Minggu (23/5).

        Ia menilai jika Ganjar sudah banyak bergerak untuk Pilpres 2024 hingga bahkan menyampingkan kegiatan sebagai gubernur.

        "Energinya lebih banyak untuk nyapres. Itu wilayah Ketum. Ganjar bergerak ke sana dengan asumsi elektoralnya tinggi dan memfetakompli Ketum," ucapnya.

        Sementara itu, Ganjar enggan mengomentari polemik dirinya dengan sejumlah pimpinan PDI Perjuangan di tingkat DPP maupun di DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah.

        "Heleh, koyok ngono ditakonke, aku ki wong Jawa kok yo, (hal seperti itu mengapa ditanyakan, sebagai suku Jawa jika tidak diundang maka dia tidak datang)." kata Ganjar, Senin (24/5).

        Lanjutnya, ia mengatakan jika dirinya sudah bermedia sosial sejak lama. "Saya kan ber-medsos sudah cukup lama, sejak jadi anggota DPR," ujarnya.

        Adapun hasil survei lembaga Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC), diketahui, Ganjar Pranowo yang juga kader PDIP menempati posisi ketiga dalam hasil survei elektabilitas calon presiden di Pilpres 2024.

        Sementara itu, dalam urutan pertama dan kedua, masing-masing ditempati oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto.

        Hasilnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Basewedan meraih 17,01 persen suara. Menhan Prabowo Subianto 14,31 persen dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo 11,25 persen.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: