Pemuka Agama Islam Eropa Dukung Pengadilan Kriminal Internasional Selidiki Kejahatan Perang Israel
Para pemuka agama Islam di Eropa, yang tergabung dalam European Muslim Forum (EMF), menyambut baik penyelidikan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC), atas kejahatan perang Israel pada Palestina.
"Forum Muslim Eropa menyambut baik penyelidikan oleh Pengadilan Kriminal Internasional di Den Haag pada musim semi 2021 mengenai dugaan kejahatan Israel di wilayah Palestina," tulis EMF dalam sebuah pernyataan dikutip Anadolu, Selasa (25/5).
Baca Juga: Dianggap Bahaya buat Israel, Partai Oposisi Serukan Netanyahu Dicopot dari Jabatan PM
EMF juga meminta komunitas internasional untuk mengakhiri kekejaman Israel sebelum dampak buruk yang diakibatkan perang tidak lagi bisa diperbaiki.
"Saat ini, Israel ingin tetap berkuasa dengan segala cara, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menjerumuskan negaranya ke dalam bencana, menumpahkan darah di Palestina dan Israel," tambah pernyataan EMF.
Mewakili kehendak Muslim dari 36 negara Uni Eropa, EMF mengatakan, mereka tidak bermaksud membiarkan Israel lolos dari tindakan kejam mereka.
"EMF percaya bahwa Netanyahu harus dimintai pertanggung jawaban secara pribadi atas perlakuan tidak manusiawi terhadap rakyat Palestina, pelanggaran terhadap kedaulatannya, dan penodaan terhadap situs-situs suci Islam," kata EMF.
Ketegangan baru-baru ini yang bermula di Yerusalem Timur selama bulan suci Ramadan menyebar ke Jalur Gaza sebagai akibat dari serangan Israel terhadap jamaah di kompleks Masjid al-Aqsa dan lingkungan Sheikh Jarrah.
Setidaknya 279 warga Palestina tewas, 248 di Gaza dan 31 di Tepi Barat, dan lebih dari 1.900 lainnya terluka dalam serangan Israel sejak pertengahan April.
Otoritas kesehatan di Tepi Barat mengonfirmasi bahwa 31 orang juga meninggal di wilayah pendudukan, dengan total 279 di seluruh wilayah Palestina.
Dua belas orang Israel juga tewas dalam tembakan roket Palestina dari Jalur Gaza. Pertempuran, yang paling sengit dalam beberapa tahun, terhenti pada hari Jumat lalu di bawah gencatan senjata yang di tengahi Mesir.
EMF mengatakan, tindakan Netanyahu Israel menyebabkan perpecahan antara orang Arab dan Yahudi, Yahudi dan Muslim, Palestina dan Israel. "Langkah Netanyahu membawa Israel ke dalam isolasi dan keruntuhan kebijakan luar negeri," pungkas EMF.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: