PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN tercatat memiliki nilai utang sebesar Rp649,24 triliun pada akhir Desember 2020. Sementara itu, jumlah ekuitas PLN per Desember 2020 mencapai Rp939,81 triliun.
Adapun per April 2021, posisi utang PLN sebesar Rp448,6 triliun atau turun 0,8 persen dibandingkan dengan saldo per 31 Desember 2020. Hal ini karena pembayaran lebih besar dibandingkan dengan penarikan pinjaman baru.
Baca Juga: Bangun Kabel Laut ke Bangka, PLN Minta Dukungan Gubernur Sumsel
Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini, menjelaskan bahwa posisi utang terhadap EBITDA PLN kian membaik dari yang pernah mencapai lima kali, pada April 2021 telah menjadi 4,38 kali.
"Kami terus berupaya apabila cashflow memungkinkan menurunkan utang. Kami akan terus membayar utang dengan suku bunga tinggi untuk dilunasi dan mengambil utang baru dengan suku bunga rendah," kata Zulkifli dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR, Selasa (25/5/2021).
Meski begitu, utang perusahaan pelat merah ini masih terbilang besar. Pemerintah pun mematok nilai investasi PLN lebih rendah dalam 2 tahun ini. Soal patokan kebutuhan investasi yang diturunkan pemerintah ini disampaikan oleh Zulkifli. Sepanjang tahun 2020, belanja investasi PLN turun cukup signifikan, yakni dari Rp94,75 triliun pada 2019 menjadi Rp73,45 triliun.
"Kami hanya diperbolehkan (investasi) Rp75-Rp80 triliun, turun Rp20 triliun dibanding sebelumnya itu karena pemegang saham mulai khawatir dengan utang PLN yang terus naik," kata Zulkifli.
Sementara, pada tahun ini PLN menyiapkan rencana belanja modal senilai Rp78,9 triliun untuk rencana investasi tahun ini. Biaya itu akan digunakan untuk membangun sekitar 3.132 megawatt (MW) pembangkit listrik, 6.776 kilometer sirkuit (kms) jaringan transmisi dan 6.810 MVA gardu induk.
Rencana pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan tersebut tersebar di regional Sumatra dan Kalimantan; Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara; serta regional Jawa, Madura, dan Bali. PLN juga menargetkan menambah 3,2 juta pelanggan baru dan meningkatkan rasio elektrifikasi hingga 99,25 persen.
Adapun PLN akan menambah 6.522 MVA daya tersambung, 1.303 MVA gardu distribusi, 7.917 kms penambahan jaringan tegangan rendah, dan 8.413 kms jaringan tegangan menengah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Puri Mei Setyaningrum