Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kedatangan Lagi 8 Juta Vaksin Bulk Sinovac, Indonesia Amankan Pasokan Vaksin Covid-19

        Kedatangan Lagi 8 Juta Vaksin Bulk Sinovac, Indonesia Amankan Pasokan Vaksin Covid-19 Kredit Foto: AmiriYandi/InfoPublik/DJIKP/Kemkominfo
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Hari ini, pukul 11:48 WIB, Indonesia kedatangan lagi tambahan 8 juta vaksin dalam bentuk bahan baku atau bulk yang diproduksi Sinovac Biotech Ltd. Kedatangan ini membuat jumlah vaksin yang telah diterima Indonesia menjadi 91,9 juta dosis, kombinasi antara vaksin berbentuk jadi dan bahan baku (bulk).

        Disaksikan Menteri BUMN dan Ketua Pelaksana KPCPEN Erick Thohir, vaksin yang disimpan dalam 4 envirotainer besar dan 1 envirotainer kecil ini, tiba dengan pesawat Garuda GA 891. Setelah ini, akan diberangkatkan ke fasilitas Bio Farma di Bandung, Jawa Barat.

        Baca Juga: Vaksin Covid-19 Tahap 14 Telah Tiba di Indonesia

        Dengan kedatangan vaksin tahap ke-14 ini, hingga saat ini telah terima 3 juta dosis vaksin jadi produksi Sinovac; 6,41 juta dosis vaksin jadi produksi AstraZeneca; 1 juta dosis vaksin jadi produksi Sinopharm dengan 500 ribu merupakan hibah UEA, serta dalam bentuk bahan baku atau bulk sebanyak 81,5 juta dosis vaksin produksi Sinovac yang setelah diolah di Bio Farma akan menjadi 65.5 juta dosis vaksin jadi.

        "Jadi secara total, terdapat 75,9 juta dosis vaksin dalam bentuk jadi," kata Menteri Erick.

        Jumlah total vaksin jadi lebih sedikit daripada jumlah total dosis yang telah tiba di Indonesia (kedatangan) karena ada wastage dan overfill dalam proses produksi dari vaksin bahan baku menjadi vaksin jadi. Dengan demikian, total jumlah dosis kedatangan vaksin Covid-19 di Indonesia, kumulatif dari vaksin jadi dan bulk, hingga hari ini adalah sebanyak 91.910.500 dosis.

        Dia menegaskan, pemerintah berkomitmen melindungi warganya dengan mengamankan dan meningkatkan pasokan vaksin. "Kita patut syukuri karena walau di tengah disrupsi pasokan dan alokasi pengadaan vaksin di dunia, stok vaksin kita aman dan terus ditingkatkan," ujar Menteri Erick di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Senin (31/5/2021).

        Ia menambahkan, selain mendapatkan vaksin lewat kerja sama bilateral dan multilateral, Indonesia tengah mengembangkan vaksin produksi dalam negeri untuk membangun kemandirian bangsa dan memenuhi kebutuhan vaksin Covid-19.

        "Pemerintah bekerja sama dengan beberapa lembaga-lembaga pengembang, baik dari universitas dan lembaga penelitian. Tidak cukup di situ, pemerintah juga bekerja sama dengan pihak lainnya. Pemerintah ingin bisa memproduksi vaksin sendiri tidak hanya impor," ujarnya.

        Menurut Erick, proses vaksinasi terus dipercepat. "Hingga saat ini, realisasi pelaksanaan vaksinasi di Indonesia telah mencapai total 26,85 juta dosis," jelasnya.

        Ia menekankan, percepatan dan perluasan cakupan vaksinasi, ditambah disiplin protokol kesehatan, tidak hanya menyelamatkan jiwa, tetapi juga untuk mengendalikan pandemi, mengembalikan kualitas kehidupan, menggerakkan kembali ekonomi. "Agar pertumbuhan ekonomi antara 4,1% sampai 5,1% di tahun 2021 bisa kita capai. Kita bangun Indonesia Sehat, Indonesia Bekerja, Indonesia Tumbuh," tegas Erick.

        Kuncinya, Erick kembali mengingatkan, ini harus menjadi keseriusan dan perjuangan bersama, serta disiplin protokol kesehatan. "Insyaallah kerja keras ini bisa kita lihat di akhir tahun ini atau awal tahun depan, bisa ada kemajuan vaksin merah putih atau vaksin yang bekerja sama dengan pihak lain. Saya juga ucapkan terima kasih atas kerja sama kementerian dan lembaga, termasuk, Kementerian Kesehatan dan Kementerian Keuangan, yang berjibaku memastikan vaksinasi berjalan dengan baik," tutup Erick.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: