Terima Kontrak Senilai Rp187 Miliar, Barata Indonesia Siap Garap Komponen PLTU
PT Barata Indonesia (Persero) resmi mendapatkan kotrak baru dalam pekerjaan komponen turbin untuk Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 9 dan 10 di Cilegon dengan nilai kontrak Rp187 Milyar.
Direktur Operasi Barata Indonesia, Bobby Sumardiat Atmosudirjo mengatkan, dalam kontrak baru ini pihaknya akan memasok komponen utama turbin uap berkapasitas total 2x1000MW (megawatt).
Baca Juga: Menteri BUMN Erick Thohir Tunjuk Djoko Sarwono Jadi Direktur Keuangan Barata Indonesia
Selain itu kata dia, sebagai BUMN yang memiliki kapasitas konstruksi dan manufaktur sekaligus, Barata Indonesia berhasil mengambil peran di sejumlah proyek strategis dan memasok berbagai komponen kelistrikan baik dalam negeri hingga mancanegara.
Baca Juga: PLN Haramkan Rencana PLTU Batu Bara per 2025
"Kami turut bangga dapat terus mengambil peran dalam proyek strategis nasional dengan memasok komponen utama turbin yang kualitasnya sudah diakui hingga lima benua,” kata Bobby dalam keterangan resminya pada Warta Ekonomi di Surabaya, Selasa (8/6/2021).
Lebih lanjut Bobby menyebutkan , bahwa proyek pembangkit listrik ini merupakan pembuktian terhadap komitmen Barata dalam menyediakan solusi terintegrasi bagi industri energi yang berdaya saing. Untuk proyek PLTU Jawa 9 dan 10, Barata Indonesia akan memasok komponen utama turbin uap yaitu 4 unit Low Pressure Outer Casing dan 2x4 modul Condenser.
Tidak hanya itu saja sambung Bobby, Pabrik Komponen Turbin Barata Indonesia yang belokasi di Cilegon ini juga terlibat dalam Proyek Strategis Nasional Refinery Development Master Project (RDMP) Balikpapan milik Pertamina. Dalam proyek ini, Barata Indonesia memasok 6 pressure vessel dan 5 unit condenser turbin uap.
Berdasarkan catatan kinerja Semester I/2021, Pabrik Komponen Turbin Barata Indonesia juga telah mengantongi kontrak ekspor ke sejumlah pembangkit listrik di antaranya SK Hynix Cheongju dan Icheon (Korea Selatan), Zhoushan GT 10-30 (China), BQPS III Unit 20 (Pakistan), Unique Meghnagat (Bangladesh) dan lain-lain.
Dengan kepercayaan ini sebut Bobby, pihaknya terus tumbuh, meningkatkan positioning market di industri energi baik nasional hingga global dengan menghasilkan produk yang berdaya saing, harga yang kompetitif dan delivery yang tepat waktu dengan nilai tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) yang tinggi.
“Kami terus optimis kinerja perseroan dapat segera bangkit seiring dengan optimisme pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi nasional pasca pandemi. Kondisi ini diharapkan dapat mendorong proyek pembangunan di berbagai industri kembali menggeliat sehingga berdampak pada peluang pendapatan perseroan,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Vicky Fadil