Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        FTX Raih Kesepakatan Bernilai 210 Juta Dolar dengan Tim ESports TSM

        Warta Ekonomi, Jakarta -

        FTX menaruh perhatian lebih bagi dunia olahraga, setelah bekerja sama dengan Miami Heat dan mengubah nama stadionnya menjadi FTX Arena. Kini bursa milik Sam Bankman Fried atau SBF ini diketahui bekerja sama dengan Tim Pro E-Sports.

        Baru-baru ini TSM, sebuah organisasi video game kompetitif yang berbasis di Los Angeles, mengumumkan bahwa mereka mengubah namanya menjadi TSM FTX dan mendapatkan bayaran $210 juta selama 10 tahun dalam kerja sama dan perubahan nama tersebut.

        Kesepakatan ini dilatarbelakangi karena cryptocurrency dan game telah mengambil relevansi baru selama pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.

        Karena hal itu akhirnya orang-orang terjebak di rumah mencari hiburan online dan cara untuk berinvestasi dan menghasilkan uang, terkadang dengan cara yang tidak konvensional salah satunya melalui crypto.

        Selain itu minat pada video game telah meningkat secara signifikan selama setahun terakhir termasuk dalam e-sports, di mana beberapa pemain profesional menghasilkan jutaan dolar dan bersaing untuk kejuaraan di liga yang dikhususkan untuk game seperti Fortnite dan League of Legends.

        Lebih dari 57 juta orang di Amerika Utara menonton acara e-sports pada tahun 2020, menurut Newzoo, sebuah perusahaan analisis game.

        “Mengambil industri besar dan kemudian membayangkannya kembali di era digital seperti itulah e-sports untuk olahraga, dan menurut saya ini semacam crypto untuk diinvestasikan dan butuh untuk dibiayai,” kata Bankman-Fried.

        Pembayaran tahunan $21 juta dalam 10 tahun ini cukup besari daripada banyak kesepakatan yang dibuat perusahaan dengan tim olahraga tradisional dalam beberapa dekade terakhir agar nama mereka dilampirkan ke stadion dan arena.

        Bayaran TSM dari FTX ini kurang lebih mirip dengan kesepakatan Citibank dengan Mets ($21 juta per tahun), kontrak MetLife dengan Giants and Jets (sekitar $19 juta per tahun) dan perjanjian bank Inggris Barclays dengan Nets ($20 juta per tahun). 

        Dinh pendiri dan kepala eksekutif TSM mengatakan uang itu akan digunakan untuk menarik pemain bintang dengan gaji yang lebih baik dan menyatukan tim di lebih banyak liga e-sports.

        TSM pun direncanakan akan membuka kantor di China, Eropa dan Amerika Selatan.

        “Ini memberi kami pijakan yang kuat untuk benar-benar mengembangkan merek kami secara global. Kami ingin benar-benar menjadi tim e-sports global. Kami harus berinvestasi untuk memiliki basis di banyak tempat, ” kata Dinh.

        Bagi FTX, kesepakatan tersebut memberikan pengakuan yang lebih besar pada pertukaran cryptocurrency di Amerika Serikat, di mana ia mengoperasikan platform kecil.

        Awal tahun ini, FTX menandatangani kesepakatan dengan Miami Heat dan Miami-Dade County, Florida sebesar $135 juta selama 19 tahun untuk mengamankan hak penamaan arena tempat Heat bermain.

        Dengan bekerja sama dengan TSM, Bankman-Fried berharap pertukaran crypto, yang diluncurkan pada 2019, akan menjadi akrab bagi lebih banyak orang Amerika dan membuat mereka lebih nyaman berbisnis dengan pertukaran tersebut.

        Mayoritas penjualan FTX terjadi di luar Amerika Serikat, di mana FTX memungkinkan orang untuk membeli dan menjual apa yang dikenal sebagai token saham dan derivatif kripto.

        Sementara itu operasional  FTX A.S. hanya menawarkan perdagangan cryptocurrency tradisional dan tidak selengkap FTX yang melayani di luar AS.

        FTX sendiri sudah berhasil meraih posisi lima besar sebagai bursa derivatif terbesar di dunia dan saat ini sedang gencar mengembangkan bisnisnya untuk memberikan pelayanan lebih baik kepada pengguna.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: