Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Fahri Hamzah Heran Novel Cs Baru Protes Sekarang: Kenapa Waktu Tes Lo Nggak Marah?

        Fahri Hamzah Heran Novel Cs Baru Protes Sekarang: Kenapa Waktu Tes Lo Nggak Marah? Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Mantan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Fahri Hamzah mempertanyakan 75 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi yang protes karena tak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK). Fahri heran karena Novel Baswedan dan kawan-kawan protes setelah hasil TWK diumumkan.

        "Soal tes kenapa waktu tes lo nggak marah? Waktu nggak lulus baru marah kan nggak fair dong. Lo kalau mau marah pas lagi tes. Bilang dong ini soalnya enggak fair. Anak SD juga enggak boleh begitu," kata Fahri di Jakarta Selatan, Jumat, Jumat, 11 Juni 2021.

        Baca Juga: Satu Tahun Jadi Juru Bicara: Ini Bukan tentang Angka

        Menurut dia, 75 pegawai yang tak lolos TWK ini lambat laun akan berakhir. Menurut dia, polemik ini jadi rangkaian fase kisruh di lembaga antirasuah tersebut.

        "Sudah lah kalau menurut saya ini adalah fase akhir. Jadi biarin saja ini akan berlalu karena negara harus terkonsolidasi," jelas Wakil Ketua Umum Partai Gelora tersebut.

        Fahri menuturkan, semua lembaga juga pegawainya harus ada ASN. Begitu juga di DPR, Polri, kejaksaan semua itu harus ASN. Lalu, ia mempertanyakan kenapa di KPK tidak boleh pegawainya ASN?

        "Oh itu supaya independen, kalau gitu semua bikin independen aja. Polisi, jaksa, BIN bikin sendiri, apa nggak kacau republik? Pegawainya boleh demo, sedikit sedikit demo," katanya.

        Dia pun menyindir aksi pegawai KPK yang sering demo di depan kantornya.

        Baca Juga: Ahli Virologi dan Molekuler Biologi: Semua Vaksin Covid-19 Aman dan Sudah Diuji

        Baca Juga: Berwisata Sambil Jalani Protokol Kesehatan Tak Kurangi Kesenangan

        "Kalau ada pimpinannya yang dipersoalkan secara hukum undang lawyer bikin demo depan kantornya. Loh, katanya conflict of interest, tapi kelakuannya begitu, menjadikan kantor pemerintahan sebagai tempat perjuangan," sebut Fahri.

        Baca Juga: Satu Tahun Jadi Juru Bicara: Ini Bukan tentang Angka

        Dengan demikian, ia memandang bahwa pegawai KPK yang sudah dilantik menjadi ASN itu kini sudah bekerja. Ia meyakini proses penegakan hukum sudah berjalan.

        "Karena 1.271 (pegawai) itu sudah bekerja dan yang 75 orang itu penyidiknya cuma 9, yang lain itu kerja-kerja yang banyak lah. Saya dengar sudah selesai di dalam artinya ya penegakan hukumnya mulai," katanya.

        Polemik TWK menyedot perhatian publik karena 75 pegawai KPK yang tak lolos. 75 pegawai KPK itu seperti penyidik Novel Baswedan hingga eks Direktur Sosialisasi dan Kampanye Anti-Korupsi Giri Suprapdiono kemudian dinonaktifkan dari tugas dan kewajibannya. 

        Bahkan, 51 dari 75 pegawai itu diberhentikan karena mendapatkan rapor merah dan dinilai sulit dibina.

        Baca Juga: Ahli Virologi dan Molekuler Biologi: Semua Vaksin Covid-19 Aman dan Sudah Diuji

        Baca Juga: Berwisata Sambil Jalani Protokol Kesehatan Tak Kurangi Kesenangan

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: