Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jack Ma Belum Muncul Juga, Bos Alibaba: Tolong Pisahkan antara Jack Ma dan Bisnis Kami

        Jack Ma Belum Muncul Juga, Bos Alibaba: Tolong Pisahkan antara Jack Ma dan Bisnis Kami Kredit Foto: Republika
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Konglomerat paling terkenal di China, Jack Ma, hingga kini masih menghindari sorotan media. Itu disampaikan langsung oleh Joe Tsai, salah satu pendiri Alibaba bersama Jack Ma. Meski demikian, Tsai masih terus berbicara dengan Jack Ma setiap harinya.

        "Dia sebenarnya melakukannya dengan sangat, sangat baik. Dia menekuni melukis sebagai hobi, itu sebenarnya cukup bagus," kata Tsai yang dikutip dari BBC International di Jakarta, Rabu (16/6/21).

        Ma telah lama absen usai melanggar regulator China pada bulan November 2020 lalu yang berujung pada penangguhan IPO Ant Group yang bernilai sekitar USD34,4 miliar (Rp490 triliun).

        Baca Juga: Akhirnya! Prospek Fintech Jack Ma Mulai Cerah, China Diam-Diam Beri Langkah Besar!

        Kritik Ma terhadap sektor keuangan China diyakini meresahkan otoritas negara. Karena itulah beberapa analis menilai langkah penangguhan IPO tersebut menjadi upaya Beijing untuk merendahkan sebuah perusahaan yang menjadi terlalu kuat dan seorang pemimpin yang telah menjadi terlalu blak-blakan.

        Pada konferensi teknologi keuangan, Jack Ma menyamakan bank tradisional dengan "pegadaian". Secara gamblang Jack Ma memuji manfaat sistem perbankan digital, serta menekankan bahwa keputusan pinjaman di masa depan harus didasarkan pada data, bukan agunan.

        Ant Group yang menjalankan sistem pembayaran online utama di China, Alipay, telah melampaui uang tunai, cek, dan kartu kredit. Alibaba yang memiliki sepertiga dari Ant Group, mengalami penurunan harga saham setelah penangguhan diumumkan.

        Setelah itu, China mengumumkan penyelidikan antimonopoli ke Alibaba yang telah meraksasa di China. Puncaknya, Alibaba didenda USD2,8 miliar (Rp40 triliun) oleh regulator China pada bulan April lantaran dianggap telah menyalahgunakan posisi pasarnya selama bertahun-tahun.

        Dan dua hari kemudian, Ant Group mengumumkan rencana restrukturisasi dramatis, dengan regulator memaksanya untuk bertindak lebih seperti bank daripada perusahaan teknologi.

        Namun, Tsai tidak setuju jika Jack Ma dianggap menjadi sosok seperti maverick.

        "Gagasan bahwa Jack memiliki kekuatan yang sangat besar, saya pikir itu tidak sepenuhnya benar. Dia sama seperti Anda dan saya, dia individu yang normal." ujarnya.

        Dia menambahkan, setelah semua usahanya, Ma sekarang hanya ingin fokus pada hal-hal yang benar-benar ingin dia habiskan, seperti filantropi dan hobi. Tsai mengatakan agar media bisa memisahkan kehidupan Jack Ma dan kehidupan bisnis Alibaba Group.

        "Saya pikir Anda harus memisahkan apa yang terjadi pada Jack dan apa yang terjadi pada bisnis kami. Bisnis kami berada di bawah semacam restrukturisasi di sisi keuangan, dan juga dalam regulasi antimonopoli. Kami harus membayar denda yang besar. Tapi kami sudah melupakannya, jadi kami melihat ke depan," ujarnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: