Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        5 Tips untuk Brand Bertahan di Kala Pandemi

        5 Tips untuk Brand Bertahan di Kala Pandemi Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Commercial Director Kantar Indonesia Wordpanel Division, Adisti Bramanti, menjelaskan lima strategi umum yang digunakan oleh brands untuk mempertahankan bisnis mereka di kala pandemi. "Ini disebut levers for growth. Bisa diaplikasikan oleh brand untuk terus tumbuh," ungkap Adisti melalui konferensi pers virtual, Kamis (17/6/2021).

        Adisti menjelaskan, pandemi cukup menggeser prioritas belanja masyarakat. Umumnya, pandemi membuat masyarakat lebih memilih produk kesehatan, kebersihan, memasak di rumah, dan kuliner. Oleh sebab itu, produk di luar kategori tersebut umumnya mengalami penurunan akibat pandemi.

        Baca Juga: Apa Itu Branded Content?

        "Jadi, kategori yang growing itu yang lebih banyak digunakan di rumah. Kategori di luar rumah itu menurun. Namun, enam bulan terakhir itu ada recovery dari kategori yang terdampak. Namun, kita juga perlu memantau lebih lanjut untuk perubahan tren ke depannya," kata Adisti.

        Adapun 5 levers for growth yang membantu merek berhasil bertahan melalui masa pandemi adalah sebagai berikut:

        1. More Targets

        Adisti mengatakan, salah satu cara yang bisa dilakukan oleh sebuah brand adalah memperluas jangkauan konsumen agar bisa memperkuat posisinya di suatu market. Untuk memperluas target pasar, brand bisa melakukan inovasi atau mengomunikasikan relevansi produk kepada market.

        Cara ini dilakukan oleh merek Sasa melalui kampanyenya yang bertajuk "We are MSG". MSG merupakan singkatan dari Micin Swag Generation yang menargetkan para konsumen muda. Upaya Sasa dalam mengomunikasikan mereknya ini membantunya lebih dikenal di kalangan generasi muda.

        2. More Presence

        Brand juga perlu memastikan produknya mudah diakses di banyak lokasi. Adisti mengatakan, akan lebih baik jika brand bisa menyesuaikan dengan kebutuhan lokal di daerah tersebut.

        3. More Categories

        Jika suatu brand bisa menyediakan produk di lebih dari satu kategori, strategi tersebut akan lebih menarik bagi konsumen yang memiliki kebutuhan berbeda. Hal ini dilakukan oleh Nuvo yang menghadirkan produk hand sanitizer berbentuk pocket spray. Variasi bentuk produk tersebut akan membantu konsumen memilih produk dengan menyesuaikan kebutuhan mereka.

        4. New Needs

        Adisti menjelaskan, brand bisa membuat produk yang memfasilitasi kebutuhan untuk kebiasaan baru. Misalnya seperti Vaselin yang mengeklaim produknya tidak hanya bisa untuk melembabkan, tetapi juga bisa melindungi dari kuman. Strategi tersebut dapat menarik perhatian masyarakat karena kini kesehatan dan kebersihan menjadi prioritas kebutuhan konsumen.

        5. More Moments

        Strategi ini terkait dengan seberapa jauh produk bisa menyesuaikan momen yang relevan terhadap kehidupan sehari-hari masyarakat. "Jadi, makin banyak occasion yang bisa dimasuki merek Anda, makin merek Anda akan digunakan oleh konsumen," tutur Adisti.

        Misalnya, seperti Royco dan Ultra Milk yang mengampanyekan produknya dengan mengatakan masak di rumah bisa menyenangkan karena dilakukan bersama keluarga selagi stay at home. Kampanye tersebut akan makin mempromosikan Royco dan Ultra Milk yang produknya bisa digunakan untuk memasak.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Imamatul Silfia
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: