Proyek ISED Berakhir, Kemitraan Strategis untuk Pembangunan Berkelanjutan Jalan Terus
Kerja sama pemerintah Indonesia dan Jerman di bawah proyek Inovasi dan Investasi untuk Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan yang Inklusif (Innovation and Investment for Inclusive Sustainable Economic Development-ISED) berakhir bulan ini.
Namun implementasi pembangunan berkelanjutan yang berfokus pada promosi peluang kerja yang menjadi fokus proyek ISED sejak tahun 2017 diharapkan akan terus berlanjut.
Dalam acara ISED Closing Workshop yang diadakan dengan format hybrid, Deputi Bidang Ekonomi, Kementerian PPN/ Bappenas, Kamis (17/6/2021) Amalia Adininggar Widyasanti; serta Konsul Kerjasama Pembangunan dari Kedutaan Jerman, Sabine Schmitt bergabung secara daring dan menyampaikan Kata Sambutan.
Dalam kata sambutannya Amalia Adininggar Widyasanti menegaskan bahwa kerja sama antara Pemerintah Jerman dan Pemerintah Indonesia selalu menekankan pentingnya pembangunan kapasitas sumber daya manusia (SDM).
Dalam pelaksanaan proyek ISED, pembangunan SDM ini menjadi salah satu pilar penting dalam upaya penciptaan lapangan kerja.
Pembangunan kapasitas SDM dalam proyek ISED diyakini sebagai salah satu kunci sukses bagi masyarakat untuk mampu meningkatkan nilai tambah dari sumber daya yang mereka miliki dengan mengembangkan usaha.
Lebih lanjut Schmitt mengungkapkan sebagai mitra global-Indonesia dan Jerman berkomitmen untuk mencapai target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dari Agenda 2030.
Selain itu, ISED Closing Workshop juga diikuti oleh mitra-mitra proyek ISED dari perwakilan sejumlah kementerian, pemerintah daerah, sektor swasta, dan UMKM. Direktur Industri, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif, Kementerian PPN/ Bappenas, Leonardo Teguh A.A. Sambodo mitra utama proyek ISED dalam implementasi kesehariannya mengungkapkan bahwa, dari implementasi proyek ini, pembelajaran keterlibatan sektor swasta yang efektif adalah prinsip pengorganisasian penting.
Inilah yang akan lanjutkan.
Dari Juli 2017 hingga Juni 2021, ISED berfokus pada promosi peluang kerja untuk mendorong pembangunan ekonomi berkelanjutan dan manfaat implementasi proyek telah dirasakan oleh lebih dari 10.000 warga negara Indonesia di tujuh provinsi.
Sebagai hasil dari pelatihan proyek ISED, sekitar 700 orang masyarakat lokal secara langsung dan tidak langsung mendapatkan pekerjaan, menikmati pendapatan dan kondisi kerja yang lebih baik, serta lebih dari 650 guru dan pengajar menerima pelatihan praktis untuk membekali mereka dalam memenuhi tuntutan industri 4.0.
Di bawah proyek ISED, kolaborasi multipihak didorong guna membangun kapasitas sektor swasta sekaligus menciptakan lapangan kerja bagi kelompok marjinal, termasuk di dalamnya perempuan. Contohnya, proyek ISED menjembatani kesenjangan gender dalam dunia digital, karenanya ISED secara khusus mendukung lebih dari 200 perempuan dalam memperoleh keterampilan digital yang baru.
Kunci strategis proyek ISED adalah kolaborasi, mempertemukan sektor publik, sektor swasta dan pemangku kepentingan lokal maupun pusat melalui kemitraan strategi. Dalam implementasi proyek ISED juga telah menunjukkan bahwa mitra sektor swasta tertarik dan bersedia untuk berkomitmen penuh dalam promosi peluang kerja.
Keterlibatan efektif dari sektor swasta ini memastikan keberlanjutan intervensi dan investasi dalam kerja sama pembangunan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat