Gojek dan Akulaku Finance Dorong Penguatan Literasi Keuangan di Wilayah Indonesia Timur
Gojek berkolaborasi dengan Akulaku Finance Indonesia untuk menjalankan edukasi literasi keuangan di kalangan mahasiswa di kawasan Indonesia Timur. Edukasi tersebut diawali dengan menyelenggarakan sesi webinar mengenai literasi keuangan di lingkup civitas akademika Universitas Hasanuddin Makassar.
Program tersebut juga merupakan bagian dari Muda Maju Bersama yang merupakan inisiatif Gojek dalam memberdayakan anak muda Indonesia Timur melalui pemanfaatan teknologi yang memberikan dampak sosial positif terhadap masyarakat dengan peminatannya.
Baca Juga: Gojek Fasilitasi Vaksin Gratis untuk Driver di 29 Kota
Kolaborasi strategis kedua perusahaan merupakan bukti nyata kepedulian dari Gojek dan Akulaku Finance untuk mewujudkan pemerataan pemahaman literasi keuangan ke berbagai wilayah di Indonesia.
Head of Regional Corporate Affairs Gojek for East Indonesia Mulawarman, mengungkapkan "Kami menyadari bahwa inisiatif kami dalam membangun semangat entrepreneurship di berbagai daerah melalui program Muda Maju Bersama perlu berjalan paralel dengan adanya edukasi mengenai fundamental pemahaman dan pengelolaan keuangan yang baik. Dengan demikian inisiatif tersebut dapat memberikan dampak sosial yang positif secara berkelanjutan," ujarnya.
Head Corporate Affairs Akulaku Finance Indonesia Wildan Kesuma, mengatakan bahwa Akulaku sebagai salah satu pelaku usaha jasa keuangan di bidang pembiayaan digital berkomitmen penuh untuk mendukung upaya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam meningkatkan literasi keuangan di Tanah Air.
"Edukasi mengenai literasi keuangan bukan hanya sekadar tanggung jawab sosial perusahaan, tapi juga merupakan komitmen kami dalam mendorong terbentuknya masyarakat luas yang berdaya secara finansial,” ujarnya.
Riset Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2019 memperlihatkan bahwa tingkat literasi finansial pada kalangan milenial usia 18-25 tahun hanya sebesar 32,1%. Sedangkan tingkat literasi finansial pada kelompok usia 25-35 tahun sebesar 33,5%.
Hal tersebut menggambarkan bahwa kelompok usia milenial masih cukup rentan secara finansial. Dengan demikian, perlu ada edukasi yang lebih komprehensif dari berbagai pihak untuk mengedukasi masyarakat, khususnya usia muda, agar lebih bijak dalam mengelola keuangan.
Founder & CEO Integrita Financial Ghita Argasasmita menekankan, generasi muda perlu membenahi mindset dan memiliki pemahaman yang baik terkait pengelolaan keuangan.
Menurutnya, generasi muda dapat memulainya dengan dengan semakin jeli dan objektif dalam mengatur arus kas pribadi. Perencanaan keuangan dapat mulai dilakukan dengan menentukan prioritas sehingga dapat membedakan antara kebutuhan (needs) dan keinginan (wants).
"Bila kita mindful terhadap kondisi keuangan kita, maka di dalam setiap pengambilan keputusan keuangan pun kita juga akan bijak dan objektif ," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq