Jawaban Jokowi yang Habis Dikatain Anak-Anak UI Disamber Rocky Gerung, Menohok Abis!
Pengamat politk Rocky Gerung memberikan komentar usai Presiden Joko Widodo (Jokowi) merespons kritikan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) soal King of Lip Sevice.
Menurut Jokowi, dalam video di YouTube Sekretariat Presiden, mengatakan tidak keberatan untuk dikritik. Baca Juga: Rocky Gerung Tantang Rektor UI: Ayo Coba Panggil Emil Salim atau Faisal Basri, Berani Gak?
“Universitas tidak perlu menghalangi mahasiswa untuk berekspresi, tapi ingat kita ini memiliki budaya tatakrama budaya kesopansantunan saya kira biasa,” tuturnya.
Kemudian, terkait itu, Rocky pun mengatakan bahwa tata krama yang dilontarkan presiden sebagai bentuk ancaman. Baca Juga: Asli Bukan Hoaks, Rocky Gerung Tiba-tiba Beri Pujian kepada Ade Armando
“Tata krama itu antara orang bukan kritikus dengan orang yang dikritik. Bagaimana kita mau mengkritik kalau dipasang pagar tata krama?” ujarnya, dalam siaran langsung GreenPeeace, Selasa (29/6/2020) kemarin.
Menurut dia, memberikan kritik kepada pemerintah atau Kepala Negara merupakan hal yang sah.
“Kritiklah sekeras-kerasnya yang tidak boleh adalah nonjok hidung seseorang, karena di situ batas kriminalitas,” paparnya.
Lanjutnya, ia juga mengatakan apa yang dilakukan Presiden Jokowi sama seperti Presiden Soeharto. “Silakan kasih kritik tapi jangan melanggar aturan, kita kasih kritik untuk melanggar aturan yang sedang kita kritik,” katanya.
Seperti yang diketahui sebelumnya, mahasiswa yang tergabung dalam BEM UI mengunggah poster di media sosial.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menilai kritik yang dilontarkan BEM UI merupakan bentuk ekspresi mahasiswa yang diperbolehkan di negara demokrasi seperti Indonesia.
Baca Juga: Bergidik! BUMN di Mata Rocky Gerung: Bonyok, Bangkrut, dan...
"Ya saya kira ini bentuk ekspresi mahasiswa dan ini negara demokrasi jadi kritik itu ya boleh-boleh saja. Universitas tidak perlu menghalangi mahasiswa untuk berekspresi," ujar Presiden saat memberikan keterangan di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa, 29 Juni 2021.
Namun, Kepala Negara mengingatkan bahwa bangsa Indonesia memiliki budaya tata krama dan sopan santun.
Karena itu, Jokowi pun memandang kritikan dari mahasiswa sebagai suatu hal yang biasa.
"Mungkin mereka sedang belajar mengekspresikan pendapat, tapi yang saat ini penting kita semuanya bersama-sama fokus untuk penanganan pandemi Covid-19," ungkapnya.
"Itu kan sudah sejak lama ya. Dulu ada yang bilang saya ini klemar-klemer, ada yang bilang juga saya itu plonga-plongo, kemudian ganti lagi ada yang bilang saya ini otoriter, kemudian ada juga yang ngomong saya ini 'bebek lumpuh', dan baru-baru ini ada yang ngomong saya ini 'Bapak Bipang', dan terakhir ada yang menyampaikan mengenai 'The King of Lip Service'," jelasnya.
Diketahu sebelumnya, BEM UI pada Sabtu, 26 Juni 2021, melontarkan kritik kepada Presiden Joko Widodo melalui akun Twitter resmi @BEMUI_Official.
Dalam unggahan tersebut, BEM UI menyebut Presiden Joko Widodo sebagai "The King of Lip Service". Kritik serupa sebelumnya pernah juga diterima Presiden dari sejumlah kalangan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil