Pemerintah Indonesia terus mendorong peningkatan perekonomian syariah di tanah air yang masih memiliki potensi yang luar biasa besar.
Salah satu pendukung utama untuk menggerakan ekonomi syariah adalah dengan berhasilnya merger dari 3 Bank Syariah yang dimiliki oleh bank BUMN, yaitu Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, dan BRI Syariah.
Penggabungan ketiga Bank Syariah tersebut melahirkan Bank Syariah Indonesia (BSI) yang sangat besar dan kuat, serta memiliki potensi raksasa yang akan dibangkitkan untuk kemaslahatan rakyat.
Dikutip dari data RTI Business, PT. Bank Syariah Indonesia Tbk (kode saham BRIS) memiliki nilai asset sebesar kisaran Rp 234,4 triliun, dan pada Q1 tahun 2021 mencatat kinerja cemerlang berhasil meraih net profit sekitar Rp 741,6 milar.
Harga saham BRIS (PT. Bank Syariah Indonesia Tbk) ditutup pada tanggal 1 Juli 2021 di harga 2.280 (nilai PBV sekitar 4,1).
Disisi lain, harga bank syariah lainnya seperti Bank Net Indonesia Syariah Tbk (BANK), dengan nilai asset sekitar Rp 1,22 triliun dan net profit di Q1 tahun 2021 sebesar Rp 1,4 miliar lebih, harga sahamnya mampu mencapai angka penutupan transaksi tanggal 1 Juli 2021 dengan angka 3.160 (nilai PBV sebesar 35,7).
Jika dibandingkan dengan jumlah asset, besarnya net profit dengan PBV saham BANK, maka harga saham PT. Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) masih tergolong sangat murah.
Misalkan di akhir tahun 2021 harga saham BRIS mencapai sekitar setengah saja dari nilai PBV saham BANK, maka harga saham BRIS kemungkinan bisa saja terbang hingga ke angka sekitar hampir 10.000 (dengan imaginasi nilai PBV 18).
Apakah target angka tersebut terlalu tinggi? Jika dibandingkan dengan nilai saham bank besar seperti BMRI, BBRI, BBNI dan BBCA, memang nilai PBV 18 termasuk sangat tinggi, tetapi jika dibandingkan dengan harga saham lain yang sudah terbang karena berbagai sentiment perbankan yang mengarah ke digital dan sentimen positif lainnya di tahun 2021 ini, seperti saham bank ARTO (nilai PBV 22,8), BBHI (nilai PBV 41,8), BINA (nilai PBV 27,1), AGRO (PBV 9,4), rata-rata telah berhasil mencapai PBV yang sangat tinggi.
Apakah pasti harga saham BRIS akan mencapai level setinggi itu? Dilihat dari fundamental dan kekuatan yang ada di belakang Bank Syariah Indonesia, tidaklah mustahil, karena BRIS memiliki asset yang besar, sudah mampu mencetak laba yang besar, dan terus bertumbuh serta berinovasi (salah satunya terus mengembangkan Super Apps BSI Mobile untuk mendukung digitalisasi).
Maka tidaklah mustahil, ada kemungkinan harga saham BRIS bisa menyentuh level 10.000 di akhir tahun 2021 atau bahkan diatas itu.
Tetapi mungkin juga tidak mencapai level saham setinggi itu di akhir tahun 2021. Tidak ada yang tahu pasti, karena kondisi market pasar saham selalu fluktuatif naik turun.
Bagi siapapun yang berinvestasi di saham manapun manapun juga, seharusnya tetap bijak dan harus memiliki planning sendiri dan mempersiapkan diri atas semua resiko investasi yang bisa terjadi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: