Dengar Baik-Baik! Ini Jurus Jitu dari Pengusaha Muda untuk Memulai Usaha di Tengah Pandemi
Di tengah pandemi Covid-19, beberapa perusahaan melakukan efisiensi karyawan. Namun tidak demikian dengan usaha yang dilakukan oleh Jesslyn Varian.
Pemilik toko daring Solo River ini justru melihat peluang bisnis besar di tengah berbagai pembatasan yang dilakukan oleh pemerintah.
Dengan menggandeng beberapa pengusaha UMKM lokal seperti sterofom, kotak kayu kemasan, dan percetakan yang ada di Tangerang, Jesslyn berusaha menciptakan kolaborasi dengan usaha penjualan alat perlengkapan rumah tangga yang digelutinya.Baca Juga: Berkomitmen Majukan UMKM dan Koperasi, Penjaminan Kredit Modal Kerja Jamkrindo Capai Rp17,3 Triliun
"Ini merupakan salah satu tujuan kami untuk dapat mengembangkan dan memajukan UMKM di Indonesia saat pandemi seperti ini," jelasnya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (2/7/2021).
Baca Juga: Agar Roda Perekonomian Tak Berhenti, Askrindo Berikan Kiat-Kiat Strategi UMKM di Tasimalaya
Namun, meski baru menekuni usaha sejak setahun terakhir, Jesslyn dengan cepat melihat pergerakan pasar. Hal ini terlihat dari omset perusahaan yang meningkat tiga kali lipat saat pandemi dan membantu masyarakat dengan mengangkat 10 karyawan untuk membantu usahanya.
"Brand kami lebih memfokuskan untuk menjalin kerja sama bersama platform E-commerce di Indonesia dalam pengembangan bisnis. Strategy ini merupakan salah satu kunci keberhasilan brand Solo River untuk terus berkembang dengan cepat di saat pandemi seperti ini," tuturnya.
Untuk melebarkan bisnis usahanya, Jesslyn berinovasi menciptakan beberapa produk kecantikan wanita seperti pencukur alis, pengering rambut, dan banyak produk lainnya.
"Target segmen penjualan kami adalah kalangan perempuan dan ibu rumah tangga dengan rentang usia 18-35 tahun," tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Jesslyn juga berbagi tips untuk kepada para UMKM untuk memulai usaha penjualan secara daring di kondisi persaingan yang ketat pada saat ini. Menurutnya, ada dua hal penting yang harus dilakukan agar penjualan terus meningkat.
Pertama ialah inovasi produk yang tanggap terhadap kebutuhan konsumen dan mengikuti tren pasar. Hal tersebut, kata Jesslyn, juga diikuti oleh kemampuan penjual untuk mengetahui dan menguasai nilai keunikan dari produk yang dijual.
"Kami mementingkan kepuasan pelanggan, seperti memberikan garansi barang 1 tahun untuk memberikan rasa aman dan nyaman ketika konsumen berbelanja," ungkapnya.
Tidak hanya itu, Jesslyn juga meminta penjual harus cekatan dalam menangani keluhan dari pelanggan. Hal ini akan memiliki nilai baik untuk meningkatkan loyalitas terhadap suatu produk. Dalam pengembangan produk, kata Jesslyn, penjual bisa menggunakan prinsip ATM yaitu amati, tiru, dan modifikasi.
"Menurut kami kompetitor bukan musuh. Kami bisa mempelajari kesalahan maupun kesuksesan yang diraih mereka," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: